Nama AlumniRiwayat PendidikanBerita Alumni
Ria Pusvita Sari, M.Pd.

S1 Pendidikan Matematika Unesa (2003)

S2 Pendidikan Dasar Unesa (2015)



Kepala SDMM Terpilih Penggerak Komunitas Program Bergema Kepala Sekolah 2024 Kemendikbudristek

Kepala SDMM Ria Pusvita Sari MPd terpilih Penggerak Komunitas Program Bergema Kepala Sekolah 2024 Kemendikbudristek, Jumat (29/3/2024).

Sebelumnya, ia mengikuti seleksi dengan mengirimkan naskah praktik baik pengelolaan komunitas belajar di sekolahnya, SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik. "Isinya terkait pendampingan implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah. Tidak hanya internal SDMM, tapi juga ke komunitas belajar lainnya," kata dia.

Kepala Sekolah Inspiratif Acer Smart School Award itu mengaku sangat terbantu dengan liputan kegiatan di PWMU.CO. "Salah satu yang memguatkan naskah saya adalah liputan di PWMU.CO karena menunjukkan otentiknya kegiatan yang dilakukan," ungkapnya.

Selain itu, lanjutnya, dukungan guru SDMM yang serius mengikuti pendampingan juga menjadi faktor yang penting. "Implementasi yang luar biasa dari para guru SDMM sangat berpengaruh sehingga hasilnya optimal, bahkan menjadi benchmark sekolah lain," kata dia.

Meski SDMM bukan sebagai Sekolah Penggerak, Ria Pusvita Sari membuktikan kualitas sekolahnya tak kalah dengan sekolah-sekolah penggerak umumnya. "Menurut saya, ini menjadi bukti bahwa label saja tak cukup. Semua tergantung pada implementasi dan bukti nyata," ujarnya.

Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi dirinya sendiri, tetapi juga untuk sekolah tempat ia bernaung. Dukungan dari seluruh siswa, guru, dan orang tua siswa turut memberikan dorongan positif dalam perjalanan karier dan pencapaiannya.

Apalagi Ria Pusvita Sari menjadi satu-satunya Kepala Sekolah Terpilih dari Kabupaten Gresik. Penghargaan ini juga menginspirasi generasi muda dan para pendidik lainnya untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi nyata dalam dunia pendidikan. (*)






Maryam Isnaini Damayanti

 Maryam Isnaini Damayanti, lahir di Surabaya 55 tahun lalu. Seorang ibu dari 7 orang putra dan Oma dari 2 cucu kembar laki-laki berusia 5 tahun plus satu cucu laki-laki yang baru berusia 2,5 tahun. Tahun ini, tepat 30 tahun ia mengabdi sebagai pengajar di jurusan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya. Ia bercita-cita menjadi penulis narasi inspiratif karena ia ingin ‘menyampaikan walau satu ayat’ melalui tulisan-tulisannya. Dengan senang hati ia membuka jalur komunikasi di maryamdamayanti@unesa.ac.id atau maryampayapo@yahoo.com dan di WA-aktif_082231038750.

CERMIN

Formula kedua ini disebut CERMIN. Jika ditanya tentang arti kata ini, umumnya jawaban yang muncul adalah 'benda yang memantulkan bayangan'. Namun, ada juga yang mengatakan 'apa yang kita lakukan akan kembali pada diri kita', serta jawaban lainnya. Melalui formula ajaib ini, pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa bayangan di cermin adalah hasil dari aktivitas objek. Jika kita ingin bayangan kita di cermin mendekat, tidak ada cara lain selain kita harus mendekat terlebih dahulu ke cermin. Jika kita diam, bayangan kita di cermin tidak akan mendekat dengan sendirinya.

Makna Formula CERMIN

Inti dari formula cermin ini adalah 'harus ada tindakan dulu baru ada akibat'. Hukum alam mengatakan, 'Barang siapa menanam, dia akan menuai'. Jika ingin panen, maka harus mau menanam dulu. Tidak ada hukumnya ingin panen tanpa menanam, apalagi ingin panen milik tetangga. Itu tentu tidak boleh.

Dalam praktiknya, jika seorang guru ingin diperhatikan, disayangi, dihormati, dimuliakan, bahkan dicintai oleh siswanya, maka tidak ada cara selain sang guru harus menyayangi, menghormati, memuliakan, dan mencintai siswanya terlebih dahulu. Orang yang egois yang berkata, 'Sayangi aku dulu, nanti aku akan menyayangi engkau' adalah salah besar. Ini melanggar hukum alam. Praktikkan formula ini dengan baik dan lihatlah hasilnya. Dijamin tidak akan menyesal selamanya. Kita pasti akan menjadi orang yang dicintai siswa-siswa kita. Tidak ada satu pun guru di dunia ini yang tidak senang jika dirindukan oleh siswa-siswanya. Semua guru pasti ingin menjadi someone special di hati para siswanya.

Pesan dari Formula CERMIN

Sunnatullah ini benar adanya, 'Barang siapa menanam, pasti ia akan menuai'. Bersemangatlah selalu para guru untuk menanam banyak kebaikan kepada siswa dan kepada siapa pun, karena hasilnya pasti akan dituai, walaupun mungkin bukan kita yang merasakannya langsung. Anak cucu kita akan turut merasakan manis buahnya. Mereka akan tersenyum kelak, walaupun mungkin mereka tidak sempat bertemu dengan kita.

Tidak ada cara lain untuk membuat bayangan di cermin mendekat selain subjek harus mengambil tindakan dan mendekat terlebih dahulu. Dalam kehidupan sehari-hari, jika seorang guru menginginkan kedekatan dengan siswanya, maka guru tersebut harus mendekat terlebih dahulu kepada siswanya.

 

Selengkapnya, naskah opini ini sudah pernah diposting di blog pribadi gurusiana MediaGuru Indonesia edisi              12 Maret 2022.

https://www.gurusiana.id/read/maryamisnainidamayantispdmpd/article/cermin-tagur-hari-ke-71-2016784