AI sebagai Pendukung Pengembangan Pembelajaran Inklusif Berbasis Karakter di Pendidikan Dasar
s2dikdas.fip.unesa.ac.id, SURABAYA – Kecanggihan teknologi kini semakin mengemuka dalam dunia pendidikan, khususnya pada jenjang pendidikan dasar. Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melalui Program Studi (S2) Pendidikan Dasar terus berkomitmen mendukung pengembangan pembelajaran inklusif berbasis karakter.
Salah satu
inovasi adalah pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) sebagai pendukung dalam
menciptakan sistem pembelajaran yang inklusif dan berorientasi pada
pengembangan karakter siswa. Inklusivitas dalam pembelajaran bukan
lagi sekadar kebutuhan, tetapi menjadi dasar dalam mendukung keberhasilan pendidikan
karakter.
AI memiliki
potensi besar untuk membantu guru memahami kebutuhan individual siswa, termasuk
mereka yang memiliki kebutuhan khusus.
Dengan teknologi
ini, guru dapat merancang pembelajaran yang lebih personal, adaptif, dan
berpusat pada pengembangan nilai-nilai karakter.
Dalam konteks
pendidikan dasar, pembelajaran berbasis karakter mengedepankan nilai-nilai
seperti toleransi, kerja sama, disiplin, dan empati. Namun, implementasinya
sering kali menghadapi kendala karena beragamnya latar belakang siswa, baik
dari segi kemampuan, budaya, hingga kebutuhan khusus. AI hadir sebagai solusi
untuk mengatasi tantangan ini melalui berbagai fitur yang mendukung diantaranya:
Pertama, Sistem
Pembelajaran Adaptif, Teknologi AI memungkinkan guru menggunakan platform pembelajaran yang
mampu menganalisis kemampuan siswa secara real-time. Misalnya, sistem dapat
menyesuaikan tingkat kesulitan materi sesuai kemampuan masing-masing siswa. Hal
ini penting untuk memastikan setiap anak, termasuk mereka dengan kebutuhan
khusus, dapat belajar dengan optimal.
Kedua, Pemberian
Umpan Balik Instan, Melalui aplikasi berbasis AI, siswa dapat menerima umpan balik langsung
dari tugas-tugas yang mereka kerjakan. Ini membantu mereka memahami kesalahan
sekaligus memperbaiki proses belajar secara mandiri.
Selanjutnya, Pendekatan
Gamifikasi Berbasis Karakter, Banyak platform pendidikan AI yang mengadopsi
gamifikasi dalam pembelajaran. Dalam konteks ini, nilai-nilai seperti kerja
sama dan tanggung jawab dapat diperkuat melalui permainan edukasi yang
dirancang untuk melibatkan seluruh siswa.
Terakhir, Identifikasi
Kebutuhan Khusus Siswa, Dengan algoritma yang canggih, AI dapat membantu guru mendeteksi siswa
yang mungkin memerlukan perhatian khusus, baik secara akademis maupun
emosional. Hal ini memungkinkan intervensi yang tepat waktu sehingga
pembelajaran tetap inklusif.
Meski memiliki
banyak keunggulan, implementasi AI dalam pendidikan inklusif tidak lepas dari
tantangan. Salah satu kendala utama adalah kesiapan infrastruktur dan
kompetensi guru. Dukungan pemerintah dalam menyediakan
fasilitas teknologi yang merata di seluruh sekolah sangatlah penting.
Di sisi lain,
isu privasi data siswa menjadi perhatian. Oleh karena itu, penting juga mengedepankan pendekatan etis dalam pengembangan
teknologi, memastikan bahwa data siswa terlindungi dan hanya digunakan untuk
kepentingan pendidikan.
Pemanfaatan AI dalam pembelajaran
inklusif berbasis karakter adalah salah satu upaya nyata untuk menciptakan
pendidikan yang adil dan berkualitas bagi seluruh anak bangsa.
Penulis: Dede Rahayu Adiningtyas