Kisah Sukses: Bagaimana AI Membantu Guru Mengajar Lebih Efektif
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s2dikdas.pasca.unesa.ac.id/thumbnail/4ef11d6c-de1f-4803-aa2c-917547fea99a.jpg)
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI) telah mengubah berbagai sektor kehidupan, termasuk pendidikan. Di ruang kelas, AI bukan hanya alat teknologi canggih, tetapi juga mitra strategis bagi guru untuk mengelola pembelajaran dengan lebih efektif. Dari membantu merancang materi hingga memberikan umpan balik kepada siswa, AI memungkinkan guru untuk fokus pada aspek-aspek yang lebih manusiawi dalam pengajaran, seperti membangun hubungan dengan siswa dan mendukung kebutuhan emosional mereka.
Dalam artikel ini, kita akan melihat beberapa kisah
sukses bagaimana AI membantu guru di berbagai belahan dunia meningkatkan
efektivitas pengajaran mereka.
1. Membuat Materi Pelajaran Lebih Cepat dan Tepat
AI dapat mempercepat proses pembuatan materi pelajaran
dengan menyediakan rekomendasi konten yang relevan berdasarkan kurikulum.
Misalnya, platform seperti Quizlet dan Google Classroom
menggunakan AI untuk menghasilkan kuis otomatis yang sesuai dengan topik yang
diajarkan.
Kisah by Riset: Kajiwara dkk (2023) - Di sebuah sekolah dasar di Jepang, guru menggunakan
platform berbasis AI untuk membuat lembar kerja matematika yang disesuaikan
dengan kebutuhan siswa. Sistem AI menganalisis hasil tes siswa sebelumnya dan
merekomendasikan soal-soal dengan tingkat kesulitan yang tepat. Hasilnya, siswa
yang sebelumnya kesulitan dengan matematika menunjukkan peningkatan pemahaman
sebesar 30% dalam waktu tiga bulan.
2. Memberikan Umpan Balik Real-Time kepada Siswa
AI memungkinkan guru memberikan umpan balik kepada
siswa secara instan, yang sering kali tidak mungkin dilakukan dalam pengajaran
tradisional karena keterbatasan waktu.
Kisah by Riset: Koltovskaia
(2023) - Seorang guru bahasa Inggris di Amerika Serikat
menggunakan aplikasi seperti Grammarly for Education untuk membantu
siswa memperbaiki kesalahan tata bahasa mereka saat menulis. Aplikasi ini
memberikan saran langsung tentang ejaan, tata bahasa, dan struktur kalimat.
Siswa merasa lebih percaya diri dalam menulis dan memperlihatkan peningkatan
signifikan dalam hasil tes literasi mereka.
3. Meningkatkan Keterlibatan Siswa dengan Gamifikasi
AI membantu menciptakan pengalaman belajar yang lebih
menarik dengan menggunakan gamifikasi. Ini membuat siswa merasa pembelajaran
seperti bermain, bukan sekadar aktivitas yang membosankan.
Kisah by Riset: Lydén
(2024) - Di sebuah sekolah dasar di Swedia, guru menggunakan
aplikasi Kahoot! yang didukung AI untuk mengubah pembelajaran sains
menjadi permainan kuis interaktif. Guru dapat melacak hasil siswa secara
langsung dan mengidentifikasi konsep mana yang perlu dijelaskan lebih lanjut.
Dengan cara ini, tingkat partisipasi siswa di kelas meningkat hingga 85%.
4. Memantau Kemajuan Siswa Secara Individual
AI dapat membantu guru memahami kebutuhan setiap siswa
dengan memantau perkembangan mereka secara individual. Teknologi ini memberikan
laporan terperinci tentang pencapaian dan tantangan yang dihadapi setiap siswa.
Kisah by Riset: Srivastava
(2023) - Di India, sekolah-sekolah
menggunakan aplikasi berbasis AI seperti Byju’s untuk memantau kemajuan
siswa dalam matematika. Aplikasi ini secara otomatis memberikan laporan
mingguan kepada guru, termasuk topik yang perlu diajarkan ulang. Salah satu
guru melaporkan bahwa kemampuan siswa untuk memahami geometri meningkat hingga
40% setelah menggunakan aplikasi ini.
5. Membantu Siswa dengan Kebutuhan Khusus
AI menawarkan solusi khusus untuk siswa dengan
kebutuhan belajar yang berbeda, seperti siswa dengan disleksia atau gangguan
konsentrasi.
Kisah by Riset: Almgren
Bäck dkk (2024) - Di Australia, seorang guru menggunakan aplikasi AI
bernama Read&Write untuk membantu siswa disleksia. Aplikasi ini
membaca teks dengan suara keras dan menyoroti kata-kata yang sedang dibaca.
Siswa tersebut menunjukkan peningkatan dalam kemampuan membaca mereka, dan
kepercayaan diri mereka di kelas juga meningkat.
6. Mengurangi Beban Administratif Guru
Guru sering kali terjebak dalam pekerjaan
administratif, seperti menilai tugas, membuat laporan, atau mempersiapkan
dokumen kurikulum. AI dapat mengambil alih tugas-tugas ini, memungkinkan guru
lebih fokus pada pengajaran.
Kisah by Riset: Brent (2019) - Di Kanada, guru menggunakan Edmodo untuk
secara otomatis menilai tugas dan menyimpan hasil penilaian di satu tempat. Hal
ini menghemat waktu guru hingga 10 jam per minggu, yang kemudian dapat
digunakan untuk memberikan perhatian lebih kepada siswa yang membutuhkan.
7. Memastikan Pembelajaran Tetap Berlanjut di Masa
Krisis
Selama pandemi COVID-19, teknologi AI menjadi
penyelamat pendidikan jarak jauh. AI membantu guru mengelola kelas virtual
dengan lebih efektif.
Kisah by Riset: Muralla dkk (2023) - Di sebuah sekolah di Inggris, guru menggunakan Microsoft
Teams yang dilengkapi AI untuk mengatur jadwal kelas online, membagikan
materi pelajaran, dan memantau kehadiran siswa. Meski pembelajaran dilakukan
dari rumah, tingkat kehadiran siswa tetap tinggi, dan materi pembelajaran tetap
tersampaikan dengan baik.
Kunci Keberhasilan: Kolaborasi Guru dan AI
Keberhasilan implementasi AI di ruang kelas bergantung
pada kolaborasi yang baik antara guru dan teknologi ini. Guru tetap menjadi
elemen penting dalam pengajaran, karena mereka memahami konteks sosial, budaya,
dan emosional siswa yang tidak dapat ditangkap oleh AI. Namun, dengan
memanfaatkan AI sebagai alat pendukung, guru dapat meningkatkan efektivitas
pengajaran mereka, memberikan perhatian lebih kepada siswa, dan menciptakan
lingkungan belajar yang lebih inklusif.
AI Bukan Pengganti, Melainkan Pendukung Guru
Kisah-kisah di atas menunjukkan bagaimana AI telah
menjadi mitra yang kuat bagi guru dalam menciptakan pengalaman belajar yang
lebih baik. Teknologi ini tidak menggantikan peran guru, tetapi membantu mereka
mencapai tujuan pendidikan dengan lebih efisien.
Dengan memadukan keahlian manusia dan teknologi
canggih, kita dapat membangun masa depan pendidikan yang lebih cerah bagi semua
siswa. Apakah sekolah Anda sudah mulai menggunakan AI? Jika belum, mungkin
saatnya untuk mencoba! 😊
Rujukan:
Almgren Bäck,
G., Lindeblad, E., Elmqvist, C., & Svensson, I. (2024). Dyslexic students’
experiences in using assistive technology to support written language skills: a
five-year follow-up. Disability and Rehabilitation: Assistive
Technology, 19(4), 1217-1227.
Brent, H. J.
(2019). Middle School Teachers' Acceptance and Use of Edmodo to Sustain
Networked Collaboration. Walden University.
Kajiwara, Y.,
Matsuoka, A., & Shinbo, F. (2023). Machine learning role playing game:
Instructional design of AI education for age-appropriate in K-12 and
beyond. Computers and Education: Artificial Intelligence, 5,
100162.
Koltovskaia,
S. (2023). Postsecondary L2 writing teachers’ use and perceptions of Grammarly
as a complement to their feedback. ReCALL, 35(3),
290-304.
Lydén, A.
(2024). Attitudes Towards and Usage of Digital Tools and AI Among EFL Teachers
& Students: A Dual-Perspective Study Based on a Mixed-Method Approach in
Swedish Schools.
Murala, D.
K., Panda, S. K., & Dash, S. P. (2023). MedMetaverse: Medical Care of
Chronic Disease Patients and Managing Data Using Artificial Intelligence,
Blockchain, and Wearable Devices State-of-the-Art Methodology. IEEE
Access.
Srivastava,
N. (2023). Use of Emerging Educational Technologies in K-12 Education (Doctoral
dissertation, SP Jain School of Global Management (India)).
Penulis: Annas Solihin, S.Pd.