Koordinator S2 Dikdas FIP UNESA Dorong Lulusan untuk Menjadi "Pembelajar Sepanjang Hayat"
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s2dikdas.pasca.unesa.ac.id/thumbnail/43cc8bb9-1137-4c37-adf1-87480481f595.jpg)
s2dikdas.fip.unesa.ac.id,
SURABAYA – Fakultas Ilmu Pendidikan menyelanggarakan yudisium ke-107 dengan
tema “yudisum FIP Unesa ke-107 siap bersinergi dalam pembangunan Sumber Daya
Manusia Indonesia yang unggul dan berdaya siang” di auditorium 05, FIP UNESA.
Dari prosesi yudisium
itu, Koordinator prodi S2 Pendidikan Dasar Neni Mariana, S.Pd.,M.Sc.,Ph.D.,
menyampaikan orasi ilmiah kepada ribuan lulusan dengan tema pendidik sebagai
pembelajar sepanjang hayat.
Ia menekankan kepada
ribuan lulusan untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat sebagai pengembangan
kompetensi diri. Menurutnya, pembelajaran sepanjang hayat adalah pencarian
pengetahuan yang berkelanjutan, sukarela, dan termotivasi untuk pertumbuhan
pribadi yang berkelanjutan,
“Dengan mencontohkan
pembelajaran sepanjang hayat, pendidik dapat menginspirasi peserta didik dan
koleganya untuk mengembangkan kecintaan belajar yang akan bermanfaat bagi
mereka sepanjang hidup mereka” terangnya.
Namun, dibalik itu,
lanjutnya, terdapat hambatan yang mesti diperhatikan oleh lulusan ; (1) waktu
yang terbatas (2) sumber daya yang terbatas (3) pola pikir yang tetap.
“penting bagi para
pendidik untuk mengenali hambatan-hambatan ini dan menemukan cara untuk
mengatasinya untuk memastikan mereka terus tumbuh dan berkembang sepanjang
karir mereka” terangnya.
Nah, untuk mengatasi
hambatan-hambatan itu, perempuan yang akrab disapa dengan Ibu Neni mengatakan
generasi Z mesti memiliki strategi khsusus untuk mengatasinya. Strategi yang
dimaksud yakni ; (1) menyisihkan waktu khusus untuk belajar (2) mencari peluang
untuk pengembangan professional (3) memperkuat relasi dengan pendidik lainnya
untuk berbagi ide dan terobosan baru dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Disamping itu juga, Bu
Neni menekankan bahwa peran teknologi tidak dapat dipisahkan untuk menjadi
pembelajar sepanjang hayat. “Teknologi telah menjadikan pembelajaran sepanjang
hidup lebih mudah diakses dibandingkan sebelumnya. Pendidik dapat memanfaatkan
sumber daya online, webinar, dan media sosial untuk terus mengetahui
perkembangan terkini di bidangnya” jelasnya.
Ia berharap dari ribuan
lulusan yang telah dikukuhkan pada prosesi yudisium untuk menjadi pendidik yang
terus mengembangkan potensinya, terus memperbaharui kompetensinya yang selaras
dengan bidangnya, dan menjadi pendidik yang mengerti dan memahami kebutuhan
dari peserta didik. “Terus bergerak, bergerak, dan berdampak untuk dapat
melahirkan generasi penerus bangsa yang cerdas, berkarakter, dan inovatif”
tutupnya
Penulis : Riska
Dokumentasi : Tim PIF
FIP UNESA