Pemanfaatan AI dan Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Kolaborasi dan Empati Siswa SD
s2dikdas.fip.unesa.ac.id, SURABAYA – Salah satu langkah inovatif yang dapat diambil dalam memajukan kualitas pendidikan dasar di Indonesia adalah mengeksplorasi integrasi teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dengan pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning/PjBL) sebagai upaya meningkatkan kolaborasi dan empati di kalangan siswa sekolah dasar.
Sistem
pendidikan dasar menghadapi berbagai tantangan di era modern, termasuk
rendahnya tingkat kolaborasi dan empati siswa. Kedua aspek ini, meskipun sering
kali luput dari perhatian, memiliki peran krusial dalam membentuk karakter dan
kemampuan sosial anak. Dalam konteks ini, penggunaan teknologi AI dan
pendekatan pembelajaran yang inovatif menjadi solusi potensial.
Pembelajaran
berbasis proyek telah lama dikenal sebagai salah satu metode efektif untuk
mendorong siswa belajar secara aktif melalui eksplorasi isu nyata. Ketika digabungkan
dengan teknologi AI, metode ini memiliki potensi yang jauh lebih besar. AI
dapat membantu siswa mengakses informasi, menganalisis data, dan menyelesaikan
masalah secara kolaboratif, sekaligus memberikan ruang untuk refleksi terkait
isu-isu sosial.
Salah satu
contoh penerapannya adalah proyek bertema lingungan.
Dalam proyek
ini, siswa diminta merancang solusi untuk mengatasi permasalahan sampah di
lingkungan sekitar mereka. Dengan bantuan AI, siswa dapat mengumpulkan data
terkait jenis sampah, memprediksi dampak pencemaran, dan menciptakan model
pengelolaan sampah berbasis teknologi.
Melalui proyek
semacam ini, siswa tidak hanya belajar berkolaborasi tetapi juga mulai memahami
pentingnya menjaga lingkungan, yang secara tidak langsung menumbuhkan rasa empati
terhadap sesama dan makhluk hidup lain.
Dalam proses implementasinya, perlu
program
pelatihan bagi guru juga menjadi fokus utama. Guru perlu dipersiapkan untuk
mengintegrasikan teknologi dan metode pembelajaran ini secara efektif.
Dengan dukungan
dari pemerintah, komunitas pendidikan, dan para pakar teknologi, Program Studi S2 Pendidikan Dasar FIP UNESA optimis dapat menghadirkan generasi yang tidak
hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kecakapan sosial yang
kuat.
Melalui
integrasi AI dan pembelajaran berbasis proyek, UNESA membuktikan komitmennya
untuk menjadi pelopor inovasi pendidikan yang relevan dan berkelanjutan.
Semangat kolaborasi dan empati yang ditanamkan sejak dini diharapkan dapat
melahirkan pemimpin masa depan yang mampu membawa perubahan positif bagi bangsa.
Penulis: Dede Rahayu Adiningtyas