Pemanfaatan AI untuk Meningkatkan Pembelajaran Berbasis Karakter di Sekolah Dasar
s2dikdas.fip.unesa.ac.id, SURABAYA – Di era revolusi industri 4.0, pendidikan di sekolah dasar menghadapi tantangan besar untuk menciptakan pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada akademik tetapi juga penguatan karakter. Teknologi kecerdasan buatan (AI) hadir sebagai inovasi yang dapat mendukung tujuan ini. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (FIP UNESA) melalui program S2 Pendidikan Dasar terus mendorong pemanfaatan AI guna memperkuat pembelajaran berbasis karakter di sekolah dasar.
AI memiliki
potensi besar dalam membantu guru mengidentifikasi kebutuhan individual siswa
sekaligus menciptakan lingkungan belajar yang kondusif untuk pengembangan
karakter. Pembelajaran berbasis karakter tidak
hanya mengajarkan nilai-nilai, tetapi juga melibatkan pendekatan personal.
Dengan bantuan AI, guru dapat lebih mudah memahami kebutuhan siswa, termasuk
aspek-aspek emosional dan sosial.
Salah satu
aplikasi AI yang paling relevan untuk sekolah dasar adalah teknologi
personalisasi pembelajaran. AI dapat membantu
memetakan gaya
belajar, minat, dan tingkat kemampuan
siswa. Guru kemudian
dapat menyesuaikan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan setiap
individu. Misalnya, dalam pembelajaran nilai
kejujuran, AI dapat membantu guru merancang skenario pembelajaran berbasis
cerita atau simulasi yang melibatkan pengambilan keputusan moral.
Namun,
keberadaan AI tidak menggantikan peran guru, melainkan memperkuatnya. Guru
tetap menjadi aktor utama dalam membangun karakter siswa. Teknologi AI
berfungsi sebagai alat bantu untuk meringankan beban administratif, sehingga
guru memiliki lebih banyak waktu untuk berinteraksi langsung dengan siswa.
Keberadaan AI
menjadikan guru dapat
fokus pada pembinaan karakter siswa secara langsung. AI dapat menangani
evaluasi pembelajaran otomatis, seperti penilaian tugas atau kuis, sehingga
guru bisa memanfaatkan waktu lebih banyak untuk membangun kedekatan dengan
siswa.
Sejalan dengan kemudahan teknologi,
pemanfaatan AI
dalam pembelajaran berbasis karakter tidak lepas dari tantangan. Salah satu
yang paling menonjol adalah kesiapan infrastruktur dan kemampuan guru dalam
menggunakan teknologi ini.
Harapan untuk Masa Depan
Pemanfaatan AI
diharapkan mampu menciptakan ekosistem pendidikan yang holistik, di mana siswa
tidak hanya berkembang secara intelektual tetapi juga memiliki karakter yang
kuat. Kolaborasi antara teknologi dan pendekatan humanistik diyakini mampu
menjawab kebutuhan pendidikan abad ke-21.
S2 Dikdas FIP UNESA, sebagai garda depan pendidikan, terus berkomitmen mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki empati, kejujuran, dan tanggung jawab sosial.
Penulis: Dede Rahayu Adiningtyas
Foto: A Marshall Mathers