Penggunaan WhatsApp Web dalam Meningkatkan Kehadiran Siswa pada Pembelajaran Online

s2dikdas.fip.unesa.ac.id, SURABAYA - Pandemi COVID-19 membawa perubahan besar dalam sistem pendidikan, memaksa sekolah-sekolah untuk beralih ke pembelajaran online sebagai langkah untuk menjaga kesehatan siswa dan tenaga pendidik. Dalam pembelajaran online, salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah menjaga agar siswa tetap hadir dan terlibat secara aktif. Kehadiran dalam pembelajaran online sering kali lebih sulit dipantau dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka. Salah satu solusi yang berkembang adalah penggunaan aplikasi pesan instan seperti WhatsApp Web. Artikel ini akan mengulas studi kasus penggunaan WhatsApp Web dalam meningkatkan kehadiran siswa pada pembelajaran online.
WhatsApp telah lama dikenal sebagai salah satu aplikasi pesan instan yang
paling banyak digunakan di dunia. Selain kemudahan dalam berkomunikasi,
WhatsApp menawarkan berbagai fitur yang mendukung kolaborasi, seperti grup
diskusi, berbagi file, dan fitur voice message. WhatsApp Web, versi desktop
dari aplikasi WhatsApp, memungkinkan siswa dan pengajar untuk berinteraksi
dalam ruang yang lebih luas, menggunakan layar yang lebih besar, dan memiliki
kenyamanan keyboard untuk mengetik pesan. Hal ini memberikan kemudahan dalam
komunikasi selama pembelajaran online.
Salah satu cara WhatsApp Web digunakan dalam pembelajaran online adalah
untuk membuat grup kelas. Di dalam grup ini, guru dapat memberikan informasi
terkait jadwal pelajaran, materi pembelajaran, dan tugas-tugas yang harus
dikerjakan oleh siswa. Dalam studi kasus ini, penggunaan WhatsApp Web terbukti
efektif untuk meningkatkan kehadiran siswa dalam pembelajaran online karena
semua informasi penting mudah diakses dan diperbarui secara real-time. Siswa
yang sebelumnya mungkin merasa sulit untuk mengakses materi melalui platform
pembelajaran lainnya, kini dapat dengan mudah mengandalkan WhatsApp Web untuk
mendapatkan pembaruan yang diperlukan.
Studi kasus yang dilakukan di salah satu sekolah menengah di Surabaya
menunjukkan bahwa 85% siswa lebih aktif mengikuti pelajaran ketika menggunakan
WhatsApp Web dibandingkan dengan penggunaan aplikasi lainnya. Hasil ini
menunjukkan bahwa WhatsApp Web memberikan aksesibilitas yang lebih baik bagi
siswa untuk tetap terhubung dengan materi dan pengajaran. Selain itu, fitur
pengingat yang ada dalam aplikasi WhatsApp memungkinkan siswa untuk tidak
melewatkan kelas atau pengumuman penting, sehingga meningkatkan kemungkinan
mereka untuk hadir dalam setiap sesi pembelajaran.
Keberhasilan penggunaan WhatsApp Web juga dipengaruhi oleh kemudahan akses
yang ditawarkan. WhatsApp Web dapat diakses melalui berbagai perangkat, baik
itu laptop atau komputer desktop. Hal ini membuat siswa dapat lebih mudah
berpartisipasi dalam pembelajaran meskipun mereka tidak memiliki perangkat
mobile yang mumpuni. Penggunaan WhatsApp Web di kelas juga meningkatkan
interaksi antar siswa, karena mereka dapat berbagi pemikiran, bertanya, dan
berdiskusi secara lebih langsung dan terbuka dalam grup.
Namun, meskipun WhatsApp Web menawarkan banyak keuntungan, terdapat beberapa
tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah adanya gangguan yang mungkin
terjadi ketika siswa menggunakan perangkat desktop untuk tujuan lain selain
pembelajaran, seperti bermain game atau membuka media sosial. Untuk mengatasi
hal ini, beberapa pengajar membuat aturan ketat mengenai penggunaan perangkat
selama pembelajaran online dan mengarahkan siswa untuk fokus pada kegiatan
belajar melalui WhatsApp Web.
Selain itu, penting bagi guru untuk memberikan instruksi yang jelas dalam
penggunaan WhatsApp Web. Beberapa siswa mungkin merasa bingung atau tidak
terbiasa dengan cara menggunakan aplikasi tersebut secara maksimal untuk
keperluan pembelajaran. Oleh karena itu, pelatihan singkat tentang cara
menggunakan WhatsApp Web secara efektif bisa membantu siswa untuk lebih mudah
mengakses informasi dan terlibat dalam diskusi kelas. Hal ini juga memberikan
rasa percaya diri bagi siswa yang sebelumnya tidak terbiasa dengan teknologi.
Studi ini juga mengungkapkan bahwa WhatsApp Web dapat digunakan sebagai alat
untuk memotivasi siswa agar lebih aktif. Guru dapat mengadakan kuis atau
tantangan melalui fitur polling di grup WhatsApp, yang memungkinkan siswa untuk
berpartisipasi secara lebih interaktif. Kegiatan seperti ini tidak hanya
meningkatkan motivasi siswa, tetapi juga mempererat hubungan antara guru dan
siswa, karena pembelajaran terasa lebih personal dan menyenangkan.
Berdasarkan hasil studi kasus, penggunaan WhatsApp Web terbukti dapat
meningkatkan tingkat kehadiran siswa pada pembelajaran online. Selain itu,
aplikasi ini juga menciptakan suasana yang lebih inklusif dan memungkinkan
semua siswa untuk berinteraksi tanpa hambatan geografis. Meskipun demikian,
diperlukan perhatian lebih pada pembatasan penggunaan perangkat dan peningkatan
kualitas materi pembelajaran agar siswa tetap fokus dan terlibat dalam setiap
sesi pembelajaran.
Penulis: Dede Rahayu Adiningtyas
Dokumentasi: The Mathletics Global Ring