Permainan Angka untuk Meningkatkan Logika Matematika Anak SD

s2dikdas.fip.unesa.ac.id, Surabaya – Matematika sering dianggap
oleh sebagian anak SD sebagai pelajaran yang sulit dan menakutkan. Namun, jika diajarkan
dengan cara yang menyenangkan, matematika dapat menjadi pelajaran favorit yang
merangsang kreativitas dan logika. Salah satumetode efektif dalam meningkatkan
logika matematika yakni dengan menggunakan permainan angka dalam pembelajaran.
Dalam permainan angka tidak hanya membantu
anak mengenali angka, tetapi juga melatih kemampuan berpikir logis, memecahkan
masalah, dan membuat strategi. Dengan permainan, anak merasa seperti sedang
bermain, bukan belajar. Ini membuat proses belajar terasa ringan dan
menyenangkan.
Teka-teki Matematika, Puzzle Angka, Sudoku
Anak, dan Lomba Hitung Cepat adalah beberapa permainan angka yang dapat
dimainkan di sekolah atau di rumah. Misalnya, dalam permainan "Tebak Angka
Misteri", guru memberikan instruksi seperti "Angkanya lebih besar
dari 20 tetapi lebih kecil dari 30, kelipatan 3". Anak-anak diberi tugas
menebak angka yang dimaksud dengan menggunakan logika dan petunjuk yang mereka
miliki. Mereka dilatih untuk menganalisis data dan membuat kesimpulan melalui
permainan ini. Tidak hanya itu, permainan seperti "Matematika Bingo"
juga dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan ketepatan berhitung. Guru
membacakan soal, dan anak-anak mencocokkan hasilnya di kartu bingo mereka.
Siapa yang lebih dulu menyelesaikan satu baris, dialah pemenangnya. Suasana
kompetitif yang sehat mendorong anak-anak untuk berpikir cepat dan tepat.
Perkembangan
zaman yang semakin maju dan berkembang, eterampilan berpikir logis berperan
penting didalamnya. Permainan angka membantu anak-anak belajar sejak kecil
untuk tidak hanya menghafal rumus, tetapi juga memahami konsep dan berpikir
kritis. Anak-anak yang terbiasa menyelesaikan masalah melalui permainan
cenderung lebih percaya diri dan tangguh dalam menghadapi tantangan akademik.
Oleh karena itu, penting bagi guru dan orang tua untuk sering menggunakan
permainan angka sebagai bagian dari proses belajar mereka.
Dengan menjadikan matematika sebagai
permainan yang menghibur, anak-anak tidak hanya belajar angka tetapi juga
belajar berpikir. Dari sinilah
kemampuan berpikir kritis mulai tumbuh.
Penulis: Sabila Widyawati
Dokumentasi: Freepik