S2 Dikdas Unesa Gandeng Universitas Pendidikan Indonesia, Bagikan Best Practice Penerapan Matematika Di SD
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s2dikdas.pasca.unesa.ac.id/thumbnail/ab416c24-e5cf-4153-8704-976c375adb52.jpg)
s2dikdas.fip.unesa.ac.id, SURABAYA - Pembaharuan dalam
pembelajaran terus dilakukan oleh Prodi S2 Dikdas Unesa. Terbaru, Prodi S2
Dikdas menyelenggarakan guest lecture yang membahas matematika dengan tema
“Critical Practice of Mathemathics Learning in Primary Schools” secara online,
pada Selasa, 19 Maret 2024.
Koordinator Prodi S2 Dikdas
UNESA Neni Mariana, S.Pd., M.Sc., Ph.D., mengatakan kegiatan ini dilakukan
untuk memberikan pandangan-pandangan yang baru kepada mahasiswa untuk
menghilangkan ‘gap’ matematika. Selama ini, matematika dianggap sebagai
pembelajaran yang sulit. Ia menuturkan, sebenarnya matematika adalah
pembelajaran yang menyenangkan dan memunculkan daya kritis anak.
“Paradigma pembelajaran
matematika telah mengalami perubahan ya, dulu yang pembelajaran tradisional
sekarang telah bergeser pada pengembangan kemampuan kreatif, komunikasi,
kolaborasi,” terangnya.
Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Prof. Dr. Mochamad Nursalim, M.Si., mengatakan kegiatan hari ini memberikan dampak yang signifikan untuk mahasiswa. Sebab,lanjutnya, penerapan matematika bukan hanya melatih untuk problem solving saja, melainkan memiliki daya peka yang tinggi untuk merespon kondisi realitas yang ada. “Semoga kegiatan hari ini dapat membuka wawasan baru, menghilangkan pemikiran yang pragmatis pada matematika, dan menjadi inovasi pembelajaran untuk bapak dan guru," tuturnya.
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s2dikdas.pasca.unesa.ac.id/gallery/dc3d3ea2-36ad-4b4e-960b-6ab01be1bb69.jpg)
Prof. Al Jupri, M.Sc., Ph.D. sebagai pemateri mengatakan berpikir matematis yakni proses kognitif yang menggunakan pengetahuan dan keterampilan matematika untuk menyelesaikan permasalahan yang sederhana maupun kompleks.
Di samping itu, ia menjelaskan ada 5 bagian tentang kompetensi berpikir matematis yakni: (1) pemahaman matematis (2) pemecahan masalah matematis (3) komunikasi matematis (4) penalaran matematis (5) koneksi matematis.
Ia juga menjelaskan tentang aljabar, menurutnya aljabar adalah ilmu yang mempelajari kesamaan. “Bagaimana menyelesaikan persamaan, berpikir yang tidak diketahui seolah-olah diketahui, anggap aja p, anggap aja x, lalu kita operasikan,” terangnya.
***
Penulis : Riska/Dede
Dokumentasi : Tim Humas S2 Dikdas Unesa