Evaluasi Pendidikan di Sekolah Dasar
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s2dikdas.pasca.unesa.ac.id/thumbnail/82602c33-cdc9-43d1-8cc8-8a3da58bb004.jpg)
s2dikdas.fip.unesa.ac.id,Surabaya–Evaluasi pendidikan menjadi aspek yang penting dalam mengukur dan menilai tujuan pendidikan yang dicapai. Bukan hanya itu, pendidikan dasar bertujuan untuk mengukur efektivitas kurikulum, metode pengajaran, dan capaian belajar peserta didik, sehingga dapat memberikan rekomendasi yang relevan untuk perbaikan di sekolah dasar. Saat ini, pendidikan dasar di Indonesia menghadapi tantangan seperti kurangnya akses terhadap sarana belajar yang memadai di beberapa wilayah dan belum optimalnya penerapan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Evaluasi menjadi elemen kunci dalam menciptakan pendidikan dasar
yang adaptif terhadap perkembangan zaman. Evaluasi pendidikan dasar bukan hanya
tentang mengukur capaian akademik peserta didik, tetapi juga tentang melihat
bagaimana proses pembelajaran dapat membentuk keterampilan sosial, karakter,
dan kreativitas mereka. Dengan evaluasi yang komprehensif, dapat ditentukan
kebijakan yang tepat untuk mendukung keberhasilan pendidikan anak-anak di
Indonesia.
Lebih lanjut, berbagai pendekatan evaluasi yang telah diterapkan di
negara-negara maju dapat dijadikan acuan. Salah satu metode yang menarik
perhatian adalah sistem penilaian holistik yang mengedepankan aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik peserta didik, seperti yang diterapkan di Finlandia.
Metode ini tidak hanya fokus pada prestasi akademik, tetapi juga memperhatikan
perkembangan sosial dan emosional anak. Adapun jenis-jenis dari evaluasi
pendidikan yakni: (1) Evaluasi
Formatif, dilakukan selama proses pembelajaran untuk memantau perkembangan
siswa dan membantu mereka memahami materi yang sedang dipelajari. (2) Evaluasi
Sumatif, dilaksanakan di akhir periode pembelajaran, seperti akhir semester
atau akhir tahun, untuk menilai hasil belajar secara keseluruhan. (3) Evaluasi
Diagnostik digunakan untuk mengetahui pemahaman awal dan kebutuhan
khusus siswa sebelum proses pembelajaran dimulai.
###
Penulis: Dede Rahayu Adiningtyas