Mengenal Kesehatan Mental Anak: Peran Orang Tua dalam Mencegah Gangguan Emosional pada Anak
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s2dikdas.pasca.unesa.ac.id/thumbnail/4999ffb7-ff44-4465-a5e6-f55efaec8b4d.jpg)
s2dikdas.fip.unesa.ac.id, Surabaya -- Kesehatan mental anak sering kali
terabaikan, padahal dampaknya bisa sangat besar terhadap perkembangan mereka.
Gangguan emosional seperti kecemasan, depresi, atau stres yang tidak ditangani
sejak dini dapat memengaruhi aspek sosial, akademik, bahkan kesehatan fisik
anak di kemudian hari. Oleh karena itu, orang tua memiliki peran yang sangat
penting dalam mengenali tanda-tanda gangguan emosional dan memberikan dukungan
yang tepat. Dengan pendekatan yang hati-hati dan penuh kasih, orang tua dapat
membantu anak mengembangkan keterampilan emosional yang akan berguna sepanjang
hidup mereka.
Gejala awal gangguan emosional pada anak dapat bervariasi. Beberapa tanda
yang perlu diwaspadai antara lain perubahan perilaku, seperti anak yang
tiba-tiba menjadi lebih pendiam atau mudah marah, serta kesulitan tidur atau
makan. Anak yang sering merasa cemas atau terisolasi juga mungkin menunjukkan
tanda-tanda gangguan mental. Jika gejala-gejala ini berlangsung dalam jangka
waktu yang lama atau semakin memburuk, sangat penting bagi orang tua untuk
mencari bantuan dari profesional kesehatan mental, seperti psikolog anak atau
psikiater.
Peran orang tua dalam mendukung kesehatan mental anak sangat besar. Salah
satu langkah pertama yang dapat dilakukan adalah menciptakan lingkungan rumah
yang aman dan penuh kasih sayang. Anak-anak yang merasa dicintai dan diterima
akan merasa lebih aman dalam mengungkapkan perasaan mereka. Berbicara secara
terbuka dengan anak tentang perasaan mereka, tanpa menghakimi atau meremehkan,
juga sangat penting. Ini akan membantu anak merasa didengar dan lebih mudah
untuk mengatasi perasaan negatif yang mungkin mereka alami.
Selain itu, orang tua dapat mengajarkan anak keterampilan untuk mengelola
stres dan kecemasan dengan cara-cara yang sehat. Misalnya, mengajak anak untuk
berolahraga, berlatih teknik pernapasan dalam, atau melibatkan mereka dalam
kegiatan yang mereka sukai, seperti menggambar atau bermain musik. Hal-hal
sederhana ini dapat menjadi cara yang efektif untuk membantu anak meredakan
ketegangan emosional mereka. Orang tua juga perlu menekankan pentingnya menjaga
rutinitas yang stabil, terutama terkait tidur, makan, dan waktu luang.
Rutinitas yang konsisten memberikan rasa aman dan kontrol bagi anak.
Namun, jika anak menunjukkan tanda-tanda gangguan emosional yang lebih
serius atau berlarut-larut, orang tua perlu mencari dukungan profesional.
Psikoterapi, seperti terapi perilaku kognitif (CBT), dapat sangat efektif dalam
membantu anak mengelola kecemasan atau depresi. Terapi ini membantu anak
memahami dan mengubah pola pikir negatif yang dapat memengaruhi suasana hati
dan perilaku mereka. Dalam beberapa kasus, pengobatan juga mungkin diperlukan
untuk membantu anak mengatasi masalah mental yang lebih kompleks.
Secara keseluruhan, kesehatan mental anak harus menjadi perhatian utama bagi
orang tua. Dengan mendeteksi masalah sejak dini, menciptakan lingkungan yang
mendukung, dan mengajarkan keterampilan mengelola emosi, orang tua dapat
membantu anak berkembang menjadi individu yang sehat secara emosional. Jika
diperlukan, bantuan profesional akan sangat berharga untuk memberikan
intervensi yang lebih lanjut dan mencegah gangguan mental yang lebih berat di
masa depan.