Gaya Belajar Kinestetik dalam Kegiatan Pembelajaran Berbasis Gerak

s2dikdas.fip.unesa.ac.id, Surabaya – Setiap anak belajar dengan
cara yang berbeda. Beberapa anak menggunakan membaca untuk memahami materi,
sementara yang lain menggunakan suara untuk mendapatkan informasi dengan cepat.
Namun, ada satu kelompok anak yang sering terlupakan, anak-anak yang
menggunakan gaya belajar kinestetik. Ketika mereka melibatkan tubuh mereka
dalam proses belajar, seperti bergerak, menyentuh, dan merasakan langsung
aktivitas pembelajaran, mereka belajar dengan paling efektif.
Gaya belajar kinestetik menekankan
pentingnya pengalaman fisik. Anak-anak yang menggunakan gaya belajar ini
biasanya aktif, menyukai kegiatan luar ruangan, dan cenderung bosan jika hanya
duduk mendengarkan penjelasan. Akibatnya, pendekatan pembelajaran berbasis
gerak adalah pilihan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pembelajaran
berbasis gerak termasuk permainan, simulasi, eksperimen, dan pembelajaran di
luar kelas. Misalnya, guru matematika dapat mengajari siswa penjumlahan atau
pengurangan dengan membuat garis bilangan dari tali dan berjalan di atasnya.
Untuk setiap kosa kata baru yang dipelajari, siswa dapat bermain peran atau
membuat gerakan tubuh selama pelajaran bahasa.
Pendekatan ini tidak hanya membuat siswa
kinestetik merasa nyaman, tetapi juga membantu seluruh kelas lebih aktif dan
terlibat. Siswa dapat meningkatkan konsentrasi dan daya ingat mereka karena
aktivitas fisik meningkatkan aliran darah ke otak mereka. Pembelajaran berbasis
gerak juga membantu siswa menjadi lebih kreatif, mendorong kerja sama, dan
membuat kelas lebih menyenangkan.
Guru berperan penting dalam menciptakan
kegiatan belajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Mereka bisa mengubah ruang
kelas menjadi area eksplorasi yang menarik dengan memanfaatkan kreativitas,
sehingga pembelajaran tidak terbatas pada meja dan kursi saja. Ketika gaya
belajar kinestetik dimasukkan ke dalam kegiatan belajar, itu bukan hanya
memungkinkan siswa untuk lebih aktif secara fisik, tetapi juga menghasilkan
pendekatan pendidikan yang lebih menyeluruh. Setiap anak berhak mendapatkan
pendekatan pendidikan yang sesuai dengan potensinya. Selain itu, belajar sambil
bergerak adalah kekuatan utama bagi anak-anak kinestetik.
Penulis: Sabila Widyawati
Dokumentasi: Freepik