Mengenali Gaya Belajar Anak untuk Mendukung Prestasinya

s2dikdas.fip.unesa.ac.id. SURABAYA — Di banyak sekolah di Indonesia,
banyak anak yang mengalami kesulitan dalam proses belajar. Namun, masalah utama
bukanlah karena kurangnya kemampuan, melainkan karena metode belajar yang
diterapkan sering kali tidak sesuai dengan gaya belajar mereka. Hal ini dapat
dilihat di ruang kelas maupun di rumah saat anak-anak mencoba belajar sendiri
atau bersama orang tua. Banyak guru dan orang tua yang belum memahami bahwa
setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda, yang pada akhirnya mempengaruhi
prestasi akademik mereka. Masalah inilah yang menjadi alasan mengapa mengenali
gaya belajar anak menjadi sangat penting dalam mendukung keberhasilan mereka. Gaya
belajar merujuk pada cara individu menyerap, mengolah, dan menyimpan
informasi. Setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda, dan jika gaya ini
dikenali dengan baik, maka proses pembelajaran bisa disesuaikan untuk mendukung
kecerdasan mereka. Umumnya, gaya belajar terbagi dalam tiga kategori utama,
yaitu:
1. Gaya Visual (Melihat)
Anak dengan gaya belajar ini
lebih mudah memahami informasi yang disajikan dalam bentuk gambar, diagram, dan
tulisan. Mereka seringkali mengingat detail yang dilihat, seperti peta, bagan,
atau gambar dalam buku pelajaran.
2. Gaya Auditori (Mendengar)
Anak dengan gaya belajar
auditori lebih menyukai pembelajaran yang melibatkan mendengarkan penjelasan,
ceramah, diskusi, atau rekaman suara. Mereka lebih mudah memahami materi jika
informasi disampaikan dengan cara lisan.
3. Gaya Kinestetik (Gerak dan Praktik)
Anak dengan gaya belajar
kinestetik cenderung belajar lebih baik ketika mereka terlibat langsung dalam
kegiatan fisik. Mereka lebih menyukai pembelajaran berbasis praktik,
eksperimen, atau kegiatan yang melibatkan gerakan tubuh.
Mengapa mengenali gaya belajar anak sangat penting? Sebab, ketika
gaya belajar anak dapat dipahami, mereka akan merasa lebih nyaman dan percaya
diri dalam belajar. Anak-anak yang dipelajari dengan metode yang sesuai dengan
gaya belajar mereka akan lebih mudah menangkap materi pelajaran, yang berujung
pada peningkatan pemahaman dan prestasi akademik. Sebaliknya, apabila mereka
dipaksa untuk belajar dengan cara yang tidak sesuai dengan gaya mereka,
anak-anak cenderung merasa kesulitan, bosan, bahkan frustasi, yang pada
akhirnya bisa merusak semangat belajar mereka.
Siapa yang berperan dalam proses ini? Peran utama ada pada Guru
dan Orang tua. Guru di sekolah harus mampu menyajikan materi pelajaran
dengan cara yang bisa diterima oleh semua gaya belajar siswa. Dengan memahami
dan menerapkan beragam metode pengajaran, guru dapat memastikan bahwa setiap
anak mendapatkan kesempatan yang sama untuk memahami materi. Di sisi lain,
orang tua juga perlu peka terhadap cara anak belajar di rumah. Mereka bisa
mengamati apakah anak lebih suka membaca buku, mendengarkan cerita, atau
melakukan kegiatan yang melibatkan gerakan dan interaksi fisik. Dukungan orang
tua di rumah sangat penting untuk memperkuat gaya belajar anak.
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menerapkan gaya
belajar yang sesuai bagi anak-anak:
1. Observasi Anak
Langkah pertama adalah
mengamati kebiasaan belajar anak. Apakah mereka cenderung suka menulis dan
menggambar saat belajar, atau lebih suka mendengarkan cerita dan penjelasan?
Atau, apakah mereka lebih suka bergerak dan belajar dengan cara langsung?
2. Gunakan Media yang Sesuai
Untuk anak dengan gaya
visual, guru dan orang tua bisa menyediakan media pembelajaran berupa gambar,
diagram, atau video. Untuk anak auditori, rekaman suara atau cerita lisan bisa
lebih efektif. Sedangkan anak dengan gaya kinestetik dapat diajak untuk belajar
dengan alat peraga atau melibatkan mereka dalam eksperimen praktis.
3. Mengombinasikan Metode Belajar
Di sekolah, guru bisa
mengkombinasikan berbagai metode pembelajaran. Misalnya, memadukan gambar
dengan penjelasan lisan, atau melakukan diskusi kelompok yang diikuti dengan
aktivitas fisik. Hal ini tidak hanya membuat anak lebih terlibat dalam
pembelajaran, tetapi juga membantu semua gaya belajar.
4. Memberikan Kebebasan pada Anak
Anak-anak sebaiknya diberi
kebebasan untuk memilih cara belajar yang mereka anggap paling nyaman dan
efektif bagi mereka. Dengan demikian, mereka akan lebih bertanggung jawab
terhadap proses belajarnya dan merasa lebih percaya diri dalam belajar.
Secara keseluruhan, mengenali gaya belajar anak adalah langkah awal
yang sangat penting untuk mendukung perkembangan akademik mereka. Dengan
pendekatan yang tepat dan pemahaman yang lebih baik tentang gaya belajar,
anak-anak bisa lebih menikmati proses belajar, lebih termotivasi, dan akhirnya
meraih prestasi yang lebih baik. Oleh karena itu, penting bagi guru, orang tua,
dan masyarakat pendidikan untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang
mendukung gaya belajar setiap anak. Dengan cara ini, setiap anak bisa
berkembang sesuai dengan potensi terbaik yang mereka miliki.
Penulis: Shevila Salsabila Al Aziz