Ramadhan sebagai Waktu yang Tepat untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak

s2dikdas.fip.unesa.ac.id, Surabaya – Bulan Ramadhan bukan hanya menahan
diri dari kebutuhan makanan dan minuman, tetapi juga waktu yang penting untuk
membangun karakter anak. Anak-anak dididik tentang nilai-nilai kecerdasan
emosional seperti kesabaran, empati, dan pengendalian diri selama bulan suci
ini. Ramadhan mengajarkan anak kesabaran dan pengendalian diri. Selama
berpuasa, anak-anak belajar menahan keinginan mereka, seperti bermain
berlebihan, lapar, atau haus. Dengan bantuan orang tua, mereka memahami bahwa
menahan diri bukanlah hukuman, tetapi latihan untuk menjadi lebih kuat dan
disiplin. Pengalaman ini membantu mereka mengelola emosi mereka dengan lebih
baik dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, bulan Ramadhan juga menanamkan
empati dan kepedulian sosial. Anak-anak senang berbagi makanan dengan keluarga
atau teman saat berbuka puasa. Kegiatan seperti bersedekah atau berbagi dengan
mereka yang kurang mampu membuat mereka lebih peka terhadap kondisi orang lain.
Mereka belajar bahwa tidak semua orang memiliki keberuntungan yang sama,
sehingga mereka menjadi lebih peduli dan ingin membantu sesama. Ramadhan adalah
waktu yang tepat untuk menanamkan rasa syukur. Anak-anak lebih menghargai
makanan dan minuman yang mudah diakses setelah menahan lapar dan haus sepanjang
hari. Orang tua dapat menggunakan kesempatan ini untuk mengajarkan anak-anak
mereka bahwa segala sesuatu yang mereka miliki adalah berkah yang harus
disyukuri.
Selain membentuk kecerdasan emosional,
Ramadhan juga mempererat hubungan keluarga. Kegiatan seperti sahur, berbuka,
dan salat tarawih bersama, menjadi kesempatan bagi orang tua untuk berbicara
dengan anak mereka, mendengarkan apa yang mereka rasakan, dan memberikan contoh
ibadah. Dengan suasana sepert ini, anak merasa lebih didukung dan dipahami
dalam suasana kebersamaan yang dapat membantu perkembangan emosional mereka. Dengan
berbagai manfaat tersebut, Ramadhan menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan
kecerdasan emosional anak. Mereka tidak hanya menjalani ibadah puasa, tetapi
juga belajar kesabaran, empati, rasa syukur, dan pengendalian diri. Kolaborasi
yang kuat antara orang tua dan guru sangat penting untuk menjamin bahwa bulan
Ramadhan ini menjadi proses pembelajaran yang bermanfaat bagi anak-anak mereka.
Penulis: Sabila Widyawati
Dokumentasi: Pinterest