Strategi Menghadapi Peserta Didik yang Kurang Percaya Diri dalam Belajar

s2diksas.fip.unesa.ac.id, Surabaya – Kepercayaan diri adalah keyakinan
seseorang terhadap kemampuan, prestasi, dan apa yang diharapkan dalam dirinya.
Namun, tidak semua peserta didik memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi
khususnya dalam belajar. Rasa kurang percaya diri dalam belajar menyebabkan
hambatan bagi peserta didik untuk mencapai potensi terbaik mereka. Ketika
peserta didik berada dalam situasi ini, mereka akan cenderung ragu dalam
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, enggan berpartisipasi dalam
kegiatan belajar mengajar, dan yang lebih parahnya lagi, mereka takut untuk
mencoba hal-hal baru. Apabila permasalahan ini tidak dicegah, permasalahan ini
akan menghambat perkembangan akademik dan sosial peserta didik. Dengan
demikian, guru dan orang tua memiliki peranan penting dalam meningkatkan
kepercayaan dri peserta didik melalui strategi.
Salah satu startegi yang dapat diterapkan oleh guru
dan orang tua adalah dengan memberikan apresiasi dan motivasi ketika peserta
didik sudah melakukan kegiatannya secara konsisten. Peserta didik yang kurang
percaya diri sering kali merasa dirinya takut gagal dan takut salah. Faktanya,
keberanian untuk melakukan sesuatu yang positif adalah langkah kecil untuk
meningkatkan kepercayaan diri. Dengan memberikan pujian tas usaha yang meraka
kerjakan akan berdampak bahwa peserta didik menanggap dirinya merasa dihargai
dan lebih termotivasi untuk mencoba hal-hal yang baru.
Selain apresiasi, hal yang bisa diterapkan adalah guru
memberikan tantangan yang sesuai dengan kemampuan peserta didik. Jika tugas
yang diberikan berada pada level HOTS, mereka akan merasa putus asa, tetapi
jika terlalu mudah, peserta didik tidak akan merasa tertantang. Dengan
demikian, memberikan tugas yang sedikit di atas tingkat kemampuan meraka,
tetapi dapat dicapai dengan adanya usaha, peserta didik akan merasa dirinya
lebih percaya diri ketika berhasil mengerjakannya.
Tidak kala pentignya, guru dan orang tua menjadi role
model yang positif. Menunjukkan sikap percaya diri dan ketekuanan dalam
menghadapi tantangan akan menginspirasi peserta didik untuk berpikir serupa.
Dengan adanya kolaborasi yang teapt, seperti memberikan apresiasi, menciptakan
lingkungan belajar yang nyaman, menyesuaikan tantangan, serta menjadi role
model yang baik akan berdamapak pada peserta didik yang kurang percaya diri
dalam belajar dapat berkembang menjadi seorang pribadi yang lebih optimisa dan
berani menghadapi tantangan yang ada.
Penulis: Sabila Widyawati
Dukumentasi: Pinterest