Tips Mengajarkan Literasi Numerasi kepada Peserta Didik SD dengan Mudah

s2diksas.fip.unesa.ac.id, Surabaya – Mengajarkan literasi numerasi kepada peserta
didik sekolah dasar (SD) bisa menjadi tantangan, namun dengan pendekatan yang
tepat, proses kecil ini bisa menjadi proses yang menyenangkan dan efektif.
Faktanya, literasi numerasi bukan hanya tentanf menghitung angka,, melainkan
juga memahami konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa
tips agar peserta didik lebih mudah dalam memahami literasi dan numerasi.
1.
Menggunakan pendekatan
kontenkstual
Peserta didik pada zaman sekarang lebih memahami
konsep angka jika dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Contoh hal kecil yang
seringkali dilakukan adalah saat membeli makanan di kantin sekolah, mereka akan
menghitung jumlah uang dan kembalian. Saat kegiatan memasak, orang tua
melibatkan anak dalam mengukur bahan makanan untuk membuat kue. Dengan langakah
kecil ini, peserta didik akan lebih paham bahwa matematika bukan hanya sekedar
teori, melaikan konsep yang seru dan nyata.
2.
Belajar sambil bermain
Peserta didik cenderung tertarik belajar jika dikemas
dalam bentuk permainan. Guru harus memiliki strategi efektif seperti
menyediakan media pembelaaran berbentuk ular tangga, kartu angga, atau puzzle untuk
melatih kemampuan berhitung mereka. Tidak hanya itu, game edukatif juga menjadi
contoh pilihan menarik agar peserta didik tidak merasa bosan.
3.
Guru melibatkan
media visual dan konkret
Faktanya, peserta didik akan lebih mudah memahami
konsep numerasi dengan bantuan benda konkret yang ada di sekitarnya. Guru bisa
menggunakan balok, kancing, ataupun kelereng untuk menjelaskan materi konsep
penjumlahan dan pengurangan. Dengan melibatkan media konkret peserta didik akan
lebih mudah memahami materi pembelajaran.
4.
Guru membangun
kebiasaan bertanya
Dorong peserta diidk untuk selalu bertanya tentang
hal-hal yang mereka pelajari atau yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, “Apa perbedaan teks prosedur dengan teks deskriptif?. Dengan membiasakan
peserta didik untuk berpikir kiritis, mereka akan memahami konsep literasi.
5.
Guru memberikan
tantangan yang menarik
Pada dasarnya, pesertda didik SD menyukai yang namanya
tantangan terutama jika dikemas dalam bentuk permainan yang menyenangkan. Misalnya,
guru mengajak peserta didik untuk memaikan peran sebagai pedagang dan pembeli.
Dengan memberikan tantangan yang menarik, akan memperluas wawasan dan
pengetahuan siswa tentang pentingnya literasi dan numerasi dalam
kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, mengajarkan konsep literasi dan
numerasi kepada peserta didik SD tidak harus sesulit itu. Dengan mengaitkannya
dengan konsep sehari-hari, seperti mengajak bermain sambil belajar serta
menggunakan media pembelajaran yang menarik, akan membuat peserta didik
tertarik dalam memahami dan mengikuti proses belajar.
Penulis: Sabila Widyawati
Dokumentasi: Google