TransformasiPendidikan Dasar di Indonesia: Teknologi dan Karakter Jadi Sorotan
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s2dikdas.pasca.unesa.ac.id/thumbnail/c338b1bf-c32e-4cc6-859e-e17f67a9db18.jpg)
s2dikdas.fip.unesa.ac.id,SURABAYA – Pendidikan dasar di Indonesia kini menghadapi eratransformasi besar-besaran. Berbagai tantangan dan peluang muncul seiringdengan perkembangan teknologi serta kebutuhan akan penguatan pendidikankarakter. Dalam diskusi nasional yang digelar oleh Kementerian Pendidikan,Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), fokus utama diarahkanpada inovasi pembelajaran dan pemerataan akses pendidikan bagi seluruh anakIndonesia.
Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, ketimpangan akses pendidikan masihmenjadi isu utama. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwasekitar 15% anak usia sekolah dasar di daerah terpencil kesulitan mengaksespendidikan karena minimnya infrastruktur. Selain itu, kendala dalam adaptasiteknologi juga menjadi perhatian, terutama bagi sekolah-sekolah di daerahpelosok yang belum memiliki fasilitas digital memadai.
Di sisi lain, pemanfaatan teknologi menawarkan peluang besar dalammeningkatkan mutu pendidikan dasar. Platform pembelajaran digital mulaidigunakan secara luas untuk melengkapi metode pembelajaran konvensional. Takhanya itu, sekolah-sekolah di perkotaan mulai menerapkan pembelajaran berbasisproyek dan studi kasus untuk meningkatkan daya pikir kritis dan kreatif siswa.
Kemendikbudristek juga menegaskanpentingnya pendidikan karakter di tingkat dasar. Melalui kurikulum MerdekaBelajar, nilai-nilai seperti gotong royong, kejujuran, tanggung jawab, danempati menjadi fokus utama. Pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai inidiharapkan dapat membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secaraakademik tetapi juga memiliki karakter yang kuat.
Salah satu inisiatif menarik adalahpelaksanaan kegiatan berbasis komunitas, di mana siswa diajak untuk terlibatdalam kegiatan sosial seperti membersihkan lingkungan, membantu teman yangkesulitan belajar, atau berbagi pengalaman di forum kelas. Aktivitas semacamini diharapkan dapat memperkuat empati dan kerja sama siswa sejak dini.
Transformasi pendidikan dasar diIndonesia membutuhkan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.Perusahaan teknologi seperti Telkom Indonesia dan Gojek telah memberikankontribusi nyata dengan menyediakan pelatihan teknologi bagi guru sertamenyumbangkan perangkat digital ke sekolah-sekolah di berbagai wilayah.Kolaborasi semacam ini membantu menjembatani kesenjangan digital antara sekolahdi perkotaan dan di daerah terpencil.
Transformasi pendidikan dasar diIndonesia memang bukan tugas yang mudah, tetapi dengan kolaborasi semua pihak,perubahan positif dapat dicapai. Dengan mengintegrasikan teknologi secarabijaksana, memperkuat pendidikan karakter, dan memastikan pemerataan aksespendidikan, anak-anak Indonesia memiliki peluang lebih besar untuk tumbuhmenjadi generasi yang cerdas, berdaya saing, dan berintegritas tinggi.
Penulis: Dede Rahayu Adiningtyas
Dokumentasi: bbva