Dampak media sosial terhadap prestasi akademik siswa

S2diksas.fip.unesa.ac.id, Surabaya – Penggunaan media sosial di
kalangan siswa semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi. Di
berbagai sekolah, siswa menghabiskan banyak waktu untuk mengakses platform
seperti Instagram, TikTok, dan WhatsApp. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran
karena banyak siswa lebih fokus pada media sosial daripada belajar. Di
lingkungan sekolah dan rumah, guru serta orang tua mulai melihat perubahan pada
kebiasaan belajar siswa. Beberapa siswa mengalami kesulitan berkonsentrasi di
kelas, menunda tugas sekolah, dan bahkan mengalami penurunan nilai. Kebiasaan
begadang untuk bermain media sosial juga berdampak pada kurangnya waktu
istirahat, yang berpengaruh pada performa akademik mereka.
Akibatnya banyak siswa yang mengalami penurunan nilai dan kesulitan
dalam memahami materi pelajaran. Untuk mengatasi masalah ini, sekolah dan orang
tua mulai menerapkan aturan ketat dalam penggunaan media sosial, sementara
siswa didorong untuk lebih bijak dalam mengelola waktu agar tetap dapat
melaksanakan tanpa mengabaikan tanggung jawab. Melihat dampak yang semakin
nyata, sekolah dan orang tua berusaha mencari solusi agar penggunaan media
sosial tidak mengganggu prestasi akademik siswa. Beberapa sekolah mulai
menerapkan aturan ketat terkait penggunaan ponsel, sementara orang tua berupaya
membatasi akses media sosial di rumah. Namun, tantangan terbesar tetap pada
bagaimana siswa dapat mengatur waktu dengan baik antara dunia digital dan
tanggung jawab akademik mereka.
Secara keseluruhan, penggunaan media sosial memiliki dampak yang
beragam terhadap prestasi akademik siswa. Di satu sisi, media sosial dapat
menjadi sumber informasi dan sarana diskusi yang memperkaya pemahaman siswa
terhadap pelajaran. Namun, di sisi lain, penggunaan yang berlebihan dapat
mengganggu konsentrasi dan mengurangi waktu belajar, yang pada akhirnya
berdampak negatif pada prestasi akademik. Oleh karena itu, penting bagi siswa
untuk mengatur waktu penggunaan media sosial dengan bijak agar tetap fokus pada
pendidikan mereka.
Untuk mengatasi dampak negatif tersebut, peran orang tua dan guru
sangat diperlukan dalam membimbing siswa agar menggunakan media sosial secara
produktif. Pembatasan waktu layar, pemanfaatan media sosial untuk tujuan
edukatif, serta penerapan metode belajar yang lebih interaktif dapat membantu
siswa menyeimbangkan antara aktivitas digital dan akademik. Dengan kesadaran
dan pengelolaan yang baik, media sosial dapat menjadi alat yang bermanfaat bagi
perkembangan akademik siswa tanpa mengorbankan prestasi mereka.
Penulis : Shevila Salsabila Al Aziz