Efek TikTok pada Konsentrasi Belajar Siswa SD
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s2dikdas.pasca.unesa.ac.id/thumbnail/2d9e6d27-5639-4f59-94ad-7fb8234d8337.jpg)
s2dikdas.fip.unesa.ac.id, SURABAYA - TikTok telah menjadi salah satu platform media sosial yang sangat populer di kalangan anak-anak dan remaja di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Aplikasi berbagi video pendek ini menawarkan berbagai konten yang menarik, menghibur, dan mudah diakses, yang membuatnya sangat digemari oleh banyak orang. Namun, dampaknya terhadap perkembangan anak-anak, khususnya pada konsentrasi belajar siswa SD, mulai menjadi perhatian banyak pihak. TikTok, meskipun memberikan banyak hiburan, juga memiliki potensi untuk mengganggu fokus dan perhatian siswa dalam kegiatan belajar mereka.
Bagi siswa SD, usia yang masih berada pada tahap perkembangan kognitif yang
penting, fokus dalam belajar sangatlah krusial. Pada masa ini, anak-anak sedang
belajar untuk membentuk kebiasaan belajar yang baik dan meningkatkan kemampuan
berpikir kritis mereka. Namun, semakin banyaknya waktu yang dihabiskan di
TikTok dapat mengganggu proses ini. Waktu yang seharusnya digunakan untuk
belajar atau beristirahat justru sering kali dihabiskan untuk menonton video
yang tidak berkaitan dengan kegiatan pendidikan. Ini dapat menyebabkan gangguan
pada konsentrasi mereka di sekolah dan saat mengerjakan tugas.
TikTok dirancang untuk memberikan pengalaman yang sangat menarik dengan
algoritma yang canggih yang bisa membuat penggunanya terlibat dalam konten
tanpa henti. Video-video yang singkat dan sangat cepat berganti ini bisa
menarik perhatian anak-anak dan membuat mereka merasa tertarik untuk terus
menonton. Hal ini berpotensi membuat mereka kesulitan untuk fokus pada satu hal
untuk waktu yang lama, seperti yang dibutuhkan dalam kegiatan belajar di
sekolah. Kebiasaan ini dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk mempertahankan
perhatian selama pelajaran yang lebih panjang atau saat melakukan tugas yang
memerlukan konsentrasi.
Selain itu, TikTok juga menyediakan berbagai tantangan, tren, dan konten
yang bersifat viral, yang sering kali menggugah rasa ingin tahu anak-anak.
Anak-anak mungkin merasa tertekan untuk mengikuti tren atau menonton video
tertentu agar tidak tertinggal dari teman-temannya. Keinginan untuk terus
mengikuti apa yang sedang viral ini dapat menyebabkan mereka kehilangan waktu
belajar yang berharga. Akibatnya, konsentrasi mereka dalam menyerap materi
pelajaran dapat terganggu, bahkan mungkin menurunkan prestasi akademik mereka.
Salah satu efek yang lebih serius dari penggunaan TikTok yang berlebihan
adalah pengaruhnya terhadap kebiasaan tidur anak-anak. Banyak anak-anak yang
kecanduan menonton TikTok hingga larut malam, mengorbankan waktu tidur mereka
yang seharusnya digunakan untuk istirahat dan pemulihan tubuh. Tidur yang cukup
sangat penting untuk proses belajar dan perkembangan otak anak. Ketika waktu
tidur terganggu, anak-anak menjadi lebih mudah merasa lelah dan sulit untuk
berkonsentrasi di sekolah pada keesokan harinya. Kurangnya tidur juga dapat
menyebabkan penurunan daya ingat dan kemampuan untuk memahami materi pelajaran.
Namun, bukan berarti TikTok sepenuhnya buruk bagi anak-anak. Ada juga
beberapa konten yang edukatif dan dapat memberikan informasi berguna. Misalnya,
ada video yang mengajarkan sains, sejarah, bahkan keterampilan tertentu yang
dapat memperkaya pengetahuan mereka. Akan tetapi, terlalu sering terpapar pada
konten-konten yang tidak mendidik dan lebih berfokus pada hiburan dapat
mengalihkan perhatian mereka dari materi pembelajaran yang lebih relevan. Oleh
karena itu, penggunaan TikTok harus disaring dengan bijak agar anak-anak tetap
bisa mendapatkan manfaat positif dari platform ini tanpa mengabaikan kewajiban
mereka dalam belajar.
Penting bagi orang tua dan guru untuk lebih aktif dalam mengawasi dan
membimbing anak-anak dalam menggunakan TikTok. Salah satu cara yang dapat
dilakukan adalah dengan mengatur waktu layar dan memastikan bahwa anak-anak
hanya mengakses konten yang sesuai dengan usia mereka. Orang tua juga bisa
mendiskusikan dengan anak-anak tentang dampak dari penggunaan media sosial,
termasuk TikTok, terhadap kehidupan sehari-hari mereka, termasuk dampaknya
terhadap konsentrasi belajar.
Selain itu, pendidikan tentang pengelolaan waktu yang efektif juga perlu
diberikan kepada anak-anak. Dengan memahami pentingnya membagi waktu antara
hiburan dan belajar, mereka dapat lebih mudah mengelola penggunaan TikTok
dengan bijak. Ini juga dapat membantu mereka untuk lebih fokus pada kegiatan
akademik dan meminimalkan gangguan yang disebabkan oleh penggunaan media
sosial. Anak-anak perlu diberi pemahaman bahwa belajar adalah prioritas utama,
meskipun hiburan juga penting untuk keseimbangan hidup mereka.
Di sisi lain, sekolah juga bisa berperan dalam mengedukasi siswa tentang
dampak media sosial terhadap konsentrasi mereka. Melalui berbagai program
bimbingan dan pendidikan karakter, siswa dapat diajarkan untuk lebih bijak
dalam menggunakan teknologi dan media sosial. Dengan pendekatan yang tepat,
siswa akan lebih menyadari pentingnya menjaga konsentrasi dalam belajar dan
mengenali dampak negatif dari penggunaan TikTok yang berlebihan.
Secara keseluruhan, TikTok memiliki potensi untuk mempengaruhi konsentrasi
belajar siswa SD, baik secara positif maupun negatif. Pengaruh negatif yang
ditimbulkan, seperti gangguan perhatian, pengurangan waktu tidur, dan
berkurangnya fokus dalam belajar, perlu diwaspadai oleh orang tua dan guru.
Namun, dengan pengawasan yang tepat, pendidikan yang memadai, dan penggunaan
yang bijak, TikTok dapat digunakan dengan cara yang mendukung perkembangan
anak-anak, termasuk dalam aspek pembelajaran mereka. Dengan demikian, penting
bagi semua pihak untuk bersama-sama memastikan bahwa anak-anak menggunakan
TikTok secara sehat dan tidak mengganggu konsentrasi belajar mereka di sekolah.
Penulis: Dede Rahayu Adiningtyas
Dokumentasi: Jose Maria Obrero