Google Sites Sebagai Media Pembelajaran Kolaboratif di Sekolah Dasar
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s2dikdas.pasca.unesa.ac.id/thumbnail/3edfbb08-efa1-4dab-b3a7-0c5d2e7e57a6.jpg)
s2dikdas.fip.unesa.ac.id, Surabaya – Pembelajaran berbasis kolaborasi semakin relevan dalam era pendidikan modern. Salah satu platform yang dapat mendukung kolaborasi siswa di sekolah dasar adalah Google Sites. Dengan fitur-fitur yang mudah digunakan, Google Sites memungkinkan siswa bekerja sama dalam proyek kelompok dan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) secara interaktif dan efektif.
Membangun Proyek Kelompok yang Interaktif
Google Sites menyediakan ruang virtual di mana siswa dapat mengunggah hasil kerja mereka, berbagi ide, dan mempresentasikan proyek kelompok. Dalam satu situs yang dikelola bersama, siswa dapat menambahkan teks, gambar, video, atau dokumen pendukung yang relevan. Proses ini mendorong kerja sama yang aktif dan terstruktur antaranggota kelompok.
Fasilitas untuk Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran berbasis proyek mendorong siswa untuk belajar melalui eksplorasi dan penyelesaian masalah. Google Sites menjadi alat yang ideal untuk mendukung proses ini, karena guru dapat merancang tugas berbasis proyek di situs kelas, memberikan panduan langkah demi langkah, serta menyediakan ruang diskusi untuk siswa bertanya dan berbagi ide.
Peran Guru sebagai Fasilitator Kolaborasi
Guru memainkan peran penting dalam mengarahkan penggunaan Google Sites sebagai media pembelajaran kolaboratif. Guru dapat mengawasi pekerjaan kelompok, memberikan umpan balik secara langsung, dan memastikan setiap siswa berkontribusi dalam proyek. Selain itu, fitur berbagi pada Google Sites memungkinkan guru mengatur tingkat akses, sehingga setiap anggota kelompok memiliki tanggung jawab yang jelas.
Mendorong Keterampilan Abad ke-21
Melalui kolaborasi menggunakan Google Sites, siswa tidak hanya belajar memahami materi pelajaran, tetapi juga mengembangkan keterampilan abad ke-21 seperti komunikasi, kerja tim, dan literasi digital. Hal ini menjadi bekal penting bagi mereka untuk menghadapi tantangan di masa depan.