Mengapa Personalized Learning Adalah Kunci untuk Meningkatkan Kompetensi Abad ke-21

s2dikdas.fip.unesa.ac.id, SURABAYA---
Pendidikan abad ke-21 menuntut siswa untuk menguasai keterampilan yang lebih kompleks, seperti berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi. Dalam konteks ini, pendekatan personalized learning dianggap sebagai kunci untuk mengembangkan kompetensi tersebut, karena mampu menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan individu siswa, sekaligus mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan dunia kerja modern.
Menurut Dr. Anisa Rahmawati, dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (UNESA), personalized learning memungkinkan siswa untuk belajar dengan cara yang relevan dan bermakna. “Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya diajarkan untuk memahami materi akademik, tetapi juga dilatih untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, dan bekerja secara kolaboratif dalam berbagai konteks,” jelasnya.
Peran Personalized Learning dalam Kompetensi Abad ke-21
Mendorong Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah
Dalam personalized learning, siswa diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi materi berdasarkan minat mereka. Mereka dilibatkan dalam proyek yang menantang, yang membutuhkan analisis mendalam dan solusi kreatif. Hal ini membantu mengembangkan kemampuan berpikir kritis yang sangat diperlukan di era modern.Meningkatkan Kreativitas melalui Pilihan dan Kebebasan
Dengan memberikan siswa kebebasan untuk memilih cara belajar yang paling sesuai bagi mereka, personalized learning mendorong kreativitas. Siswa dapat membuat proyek, eksperimen, atau karya seni yang sesuai dengan minat dan bakat mereka.Memupuk Kolaborasi melalui Proyek Berbasis Tim
Personalized learning juga mencakup kegiatan berbasis tim, di mana siswa diajak untuk berkolaborasi dengan rekan-rekan mereka. Proyek-proyek ini dirancang untuk melatih komunikasi, negosiasi, dan kerja sama dalam menyelesaikan tugas bersama.Meningkatkan Literasi Digital
Dalam proses pembelajaran yang dipersonalisasi, siswa sering menggunakan teknologi digital untuk mengakses sumber daya, berkomunikasi, dan menyelesaikan tugas. Hal ini secara tidak langsung meningkatkan literasi digital mereka, yang merupakan salah satu keterampilan penting abad ke-21.
Tantangan dan Solusi
Meskipun menawarkan banyak manfaat, penerapan personalized learning tidak lepas dari tantangan, seperti kurangnya infrastruktur teknologi di beberapa sekolah, serta kebutuhan akan pelatihan guru untuk mendukung metode ini. Namun, kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan sektor swasta dapat menjadi solusi untuk memperluas akses dan mempercepat implementasi personalized learning.
Di Surabaya, beberapa sekolah yang telah mengadopsi personalized learning melaporkan peningkatan motivasi siswa, hasil belajar yang lebih baik, dan kemampuan siswa untuk bekerja dalam tim. "Siswa kami menjadi lebih mandiri dan kreatif setelah kami menerapkan metode ini," ungkap salah satu kepala sekolah di kota ini.
Dengan pendekatan personalized learning, siswa tidak hanya dipersiapkan untuk memenuhi tuntutan kurikulum, tetapi juga untuk berkembang sebagai individu yang kompeten, inovatif, dan adaptif dalam menghadapi perubahan dunia.