Penggunaan Metode Mixed-Methods untuk Menilai Dampak Pembelajaran Inklusif terhadap Prestasi Akademik
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s2dikdas.pasca.unesa.ac.id/thumbnail/0cc84525-b1f3-4345-846b-b80ebdcb1891.png)
S2dikdas.fip.unesa.ac.id, SURABAYA – Pendekatan mixed-methods semakin populer dalam penelitian pendidikan, terutama untuk menilai dampak pembelajaran inklusif terhadap prestasi akademik siswa. Dengan menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif, pendekatan ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana pembelajaran inklusif memengaruhi perkembangan akademik dan sosial siswa.
Pembelajaran inklusif bertujuan untuk memastikan semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus, mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar di kelas yang sama. Namun, untuk menilai keberhasilan pembelajaran inklusif secara menyeluruh, tidak cukup hanya dengan melihat nilai akademik siswa. Oleh karena itu, pendekatan mixed-methods yang menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif menjadi penting dalam memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai dampak pembelajaran inklusif.
Metode mixed-methods memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data kuantitatif berupa nilai akademik siswa sebelum dan sesudah penerapan pembelajaran inklusif. Data ini digunakan untuk mengukur perubahan yang terjadi dalam prestasi akademik siswa, baik secara individu maupun kelompok. Namun, untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif, data kualitatif juga dikumpulkan melalui wawancara dengan guru, siswa, dan orang tua, guna mengetahui persepsi mereka terhadap pembelajaran inklusif dan dampaknya terhadap perkembangan siswa.
Dalam penelitian ini, wawancara dengan guru membantu untuk memahami bagaimana mereka mengelola kelas inklusif dan tantangan yang dihadapi dalam mengakomodasi berbagai kebutuhan siswa. Wawancara dengan siswa memberikan pandangan tentang pengalaman mereka dalam pembelajaran inklusif, serta apakah mereka merasa lebih terlibat dan didukung dalam proses belajar. Wawancara dengan orang tua juga penting untuk mengetahui apakah mereka melihat perubahan positif dalam kemampuan akademik dan sosial anak mereka.
Data kuantitatif yang diperoleh dari nilai akademik siswa dianalisis dengan menggunakan teknik statistik untuk mengidentifikasi adanya perbedaan signifikan dalam prestasi akademik siswa setelah diterapkannya pembelajaran inklusif. Sementara itu, data kualitatif yang diperoleh melalui wawancara dianalisis secara tematik untuk menemukan pola-pola umum yang mencerminkan persepsi dan pengalaman peserta terkait pembelajaran inklusif.
Pendekatan mixed-methods ini memberikan gambaran yang lebih holistik mengenai dampak pembelajaran inklusif, baik dari segi hasil akademik maupun perkembangan sosial dan emosional siswa. Selain itu, pendekatan ini juga membantu mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki dalam implementasi pembelajaran inklusif.
Dengan menggunakan metode mixed-methods, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam mengenai efektivitas pembelajaran inklusif dalam meningkatkan prestasi akademik siswa di sekolah dasar. Hasil dari penelitian ini dapat menjadi dasar bagi sekolah dan pembuat kebijakan untuk mengembangkan strategi yang lebih efektif dalam menerapkan pendidikan inklusif yang lebih baik dan lebih inklusif bagi semua siswa.
Penulis: Dr. Nurul Istiq'faroh, M.Pd.