Program Pendampingan untuk Anak dengan Spektrum Autisme di Sekolah Dasar

s2dikdas.fip.unesa.ac.id, Surabaya – Anak-anak dengan spektrum
autisme sering menghadapi banyak kesulitan dalam pendidikan, terutama di
sekolah dasar. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran,
berinteraksi dengan teman sebaya, atau menyesuaikan diri dengan suasana kelas
yang dinamis. Hal ini dapat menyebabkan mereka cemas, kewalahan, atau bahkan
kesulitan mengikuti proses belajar mengajar. Oleh karena itu, diperlukan
program pendampingan yang dirancang khusus untuk membantu mereka belajar dan
berkembang sepenuhnya.
Untuk memenuhi kebutuhan masing-masing
anak, pendampingan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu
pendekatan yang efektif adalah memberikan guru pendamping atau guru shadow yang
membantu anak memahami pelajaran, mengendalikan emosinya, dan berhubungan
dengan teman-temannya. Di sisi lain, anak-anak dengan spektrum autisme juga
dapat lebih mudah memahami materi dengan teknik pembelajaran yang ramah
sensorik, seperti kegiatan berbasis praktik, teknologi interaktif, dan media
visual. Selain itu, teman sebaya yang bekerja sama untuk mendukung anak dengan
autisme sangat penting untuk membuat lingkungan belajar yang inklusif dan
ramah.
Perlu diperhatikan, adanya lolaborasi
antara sekolah, orang tua, dan tenaga ahli sangat penting untuk keberhasilan
program pendampingan ini. Orang tua dapat memberikan informasi tentang
kebutuhan dan kebiasaan anak di rumah, yang memungkinkan guru untuk mengubah
pendekatan pembelajaran di kelas. Selain itu, anak-anak dapat memperoleh
bantuan dalam keterampilan sosial, komunikasi, dan kemandirian dengan bantuan
psikolog, terapis okupasi, atau terapis wicara. Sekolah juga harus memberikan
pelatihan kepada guru untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang cara
mendampingi anak dengan autisme secara efektif. Anak akan mendapatkan dukungan
terbaik di semua aspek kehidupannya jika mereka bekerja sama dengan orang lain.
Dengan demikia, anak-anak dengan spektrum
autisme dapat memiliki pengalaman belajar yang lebih positif dan bermakna jika
program pendampingan ini diterapkan dengan baik. Dengan lingkungan yang
mendukung, mereka akan merasa lebih percaya diri dan memiliki kesempatan untuk
mencapai potensi terbaik mereka. Sekolah yang inklusif juga membantu anak
dengan autisme dan siswa lainnya karena mereka dapat mengajarkan nilai
keberagaman, empati, dan kebersamaan sejak dini. Oleh karena itu, membangun
sekolah yang ramah bagi semua anak merupakan langkah penting menuju masyarakat
yang lebih inklusif dan peduli..
Penulis: Sabila Widyawati
Dokumentasi: Freepik