Strategi Efektif dalam Meningkatkan Kemandirian Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Dasar
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s2dikdas.pasca.unesa.ac.id/thumbnail/cf8460dc-1d1f-4841-b9c3-8e8cc8974a08.jpg)
s2dikdas.fip.unesa.ac.id, Surabaya--Meningkatkan kemandirian anak
berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah dasar merupakan tantangan yang memerlukan
peran aktif dari guru dan orang tua. Dengan strategi yang tepat, anak-anak ini
dapat belajar untuk lebih mandiri dalam menjalani aktivitas sehari-hari serta
mengembangkan keterampilan sosial dan akademik mereka.
Salah satu strategi yang efektif adalah penerapan pendekatan pembelajaran
berbasis individual. Setiap anak berkebutuhan khusus memiliki keunikan
tersendiri, sehingga metode yang digunakan harus disesuaikan dengan kebutuhan
dan kemampuan mereka. Guru dapat menggunakan metode visual, auditori, atau
kinestetik untuk membantu pemahaman anak dalam berbagai aspek kehidupan.
Selain itu, keterlibatan orang tua sangat penting dalam mendukung proses
pembelajaran di rumah. Orang tua dapat memberikan dukungan dengan menciptakan
lingkungan yang aman dan nyaman untuk anak belajar. Mengajarkan keterampilan
dasar seperti mengenakan pakaian sendiri, menyusun jadwal harian, dan
berinteraksi dengan teman sebaya akan sangat membantu dalam meningkatkan
kemandirian anak.
Penerapan teknologi juga dapat menjadi solusi dalam meningkatkan kemandirian
ABK. Aplikasi pendidikan yang dirancang khusus dapat membantu anak dalam
belajar secara mandiri sesuai dengan kecepatan mereka masing-masing. Dengan
teknologi, anak dapat belajar dengan lebih interaktif dan menyenangkan.
Meskipun terdapat berbagai tantangan dalam mendidik anak berkebutuhan
khusus, dengan kolaborasi antara guru dan orang tua, anak-anak ini dapat lebih
mandiri dan siap menghadapi kehidupan di masa depan. Dukungan yang konsisten
dan strategi yang tepat akan membantu mereka berkembang secara optimal dalam
lingkungan sekolah maupun di rumah.