Translate dalam Kurikulum Merdeka: Seberapa Penting Perannya?

s2dikdas.fip.unesa.ac.id, Surabaya--Dalam era globalisasi dan kemajuan
teknologi, penggunaan fitur translate semakin umum dalam berbagai aspek
kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Kurikulum Merdeka yang menekankan
fleksibilitas dan kemandirian belajar membuka peluang bagi pemanfaatan teknologi
penerjemahan dalam proses pembelajaran. Namun, seberapa penting peran fitur
translate dalam Kurikulum Merdeka?
Manfaat Translate dalam Kurikulum Merdeka
Salah satu manfaat utama translate dalam Kurikulum Merdeka adalah membantu
siswa mengakses sumber belajar berbahasa asing. Dengan fitur penerjemahan
otomatis, siswa dapat memahami referensi dari berbagai negara tanpa terkendala
bahasa. Ini mendukung pembelajaran berbasis proyek dan eksplorasi yang menjadi
ciri khas Kurikulum Merdeka.
Selain itu, translate dapat meningkatkan keterampilan literasi digital
siswa. Dengan menggunakan alat penerjemah, mereka belajar memahami konteks dan
mengevaluasi keakuratan terjemahan. Guru juga dapat memanfaatkan teknologi ini
untuk memperkenalkan kosakata baru serta membantu siswa dalam memahami materi
yang kompleks.
Tantangan dalam Penggunaan Translate
Meskipun memiliki banyak manfaat, penggunaan translate dalam pembelajaran
juga memiliki tantangan. Salah satu tantangan utama adalah akurasi terjemahan.
Terjemahan otomatis sering kali tidak mempertimbangkan konteks budaya dan makna
kata yang lebih dalam, sehingga dapat menyebabkan kesalahpahaman dalam
pembelajaran.
Selain itu, ketergantungan terhadap translate dapat menghambat kemampuan
siswa dalam memahami bahasa asing secara mandiri. Oleh karena itu, penting bagi
guru untuk memberikan panduan dalam penggunaan fitur ini agar tetap mendukung
pengembangan keterampilan bahasa siswa.
Kesimpulan
Translate memiliki peran yang signifikan dalam Kurikulum Merdeka sebagai
alat bantu pembelajaran. Namun, penggunaannya harus dilakukan dengan bijak dan
tetap memperhatikan pengembangan kemampuan berpikir kritis serta pemahaman
bahasa siswa. Dengan pendekatan yang tepat, translate dapat menjadi alat yang
mendukung pembelajaran yang lebih inklusif dan efektif dalam Kurikulum Merdeka.