Cara Meningkatkan Literasi Siswa di Sekolah Dasar Dengan TikTok
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s2dikdas.pasca.unesa.ac.id/thumbnail/614f379a-df5e-4c40-8ada-c726c70da488.jpg)
s2dikdas.fip.unesa.ac.id, SURABAYA - Literasi adalah salah satu keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh setiap siswa, terutama di tingkat sekolah dasar. Literasi tidak hanya mencakup kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan untuk memahami informasi, berpikir kritis, dan mengkomunikasikan ide dengan baik. Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, berbagai platform media sosial kini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, termasuk TikTok. Meskipun lebih dikenal sebagai aplikasi hiburan, TikTok ternyata dapat dimanfaatkan sebagai alat yang efektif untuk meningkatkan literasi siswa di sekolah dasar.
Salah satu cara TikTok dapat digunakan untuk meningkatkan literasi adalah
melalui konten edukatif yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Guru dapat
membuat video singkat yang menjelaskan materi pelajaran dengan cara yang
menyenangkan dan mudah dipahami. Misalnya, menjelaskan konsep-konsep
matematika, ilmu pengetahuan alam, atau bahasa Indonesia dalam format yang
lebih visual dan interaktif. Dengan durasi video yang pendek, TikTok memungkinkan
siswa untuk belajar dengan cara yang lebih fokus dan tidak membosankan.
Selain itu, TikTok juga memungkinkan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran. Guru dapat mengajak siswa untuk membuat video kreatif yang
menjelaskan materi yang telah dipelajari, atau bahkan membuat tantangan membaca
dan menulis di platform ini. Aktivitas seperti ini dapat merangsang siswa untuk
lebih giat belajar dan mengasah keterampilan literasi mereka dengan cara yang
menyenangkan. Kreativitas yang ditawarkan oleh TikTok memberi siswa kebebasan
untuk berimajinasi dan mengungkapkan pemahaman mereka tentang materi pelajaran
secara lebih bebas.
Video-video yang diunggah di TikTok juga memungkinkan penggunaan teks,
musik, dan gambar yang dapat memperkaya pengalaman belajar siswa. Misalnya,
dalam pelajaran bahasa Indonesia, siswa dapat diajak untuk menulis puisi atau
cerita pendek dan membagikannya di TikTok. Selain itu, siswa juga dapat membuat
video yang menunjukkan pemahaman mereka terhadap bacaan tertentu, seperti
menceritakan kembali isi buku cerita atau mengungkapkan opini mereka mengenai
suatu topik. Dengan demikian, TikTok menjadi platform yang tidak hanya
memperkenalkan literasi, tetapi juga mengembangkan kreativitas dan ekspresi
diri siswa.
Selain mengembangkan keterampilan literasi individu, TikTok juga dapat
digunakan sebagai media untuk membangun komunitas pembelajaran. Guru dapat
menginisiasi tantangan membaca atau menulis dengan tema tertentu, yang kemudian
diikuti oleh seluruh kelas atau sekolah. Melalui fitur hashtag yang ada di
TikTok, siswa dapat saling berinteraksi dan memberi komentar tentang karya
teman-temannya. Hal ini mendorong kolaborasi antar siswa dan membangun rasa
percaya diri dalam berbagi ide dan pengetahuan.
Salah satu tantangan dalam meningkatkan literasi adalah membuat siswa
tertarik untuk membaca lebih banyak. TikTok dapat menjadi solusi untuk ini
dengan menghadirkan konten-konten buku yang menarik. Guru dapat membuat
rekomendasi buku atau melakukan review buku yang disesuaikan dengan usia dan
minat siswa. Dengan video yang pendek dan menarik, siswa dapat melihat cuplikan
cerita dari buku yang sedang dibaca atau bahkan mendengarkan sinopsis dari
berbagai genre buku yang bisa mereka pilih. Dengan cara ini, TikTok menjadi
alat untuk mengundang minat siswa terhadap literasi.
Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan TikTok dalam meningkatkan
literasi harus dilakukan dengan bijak. TikTok adalah platform yang sangat
terbuka dan rawan penyebaran informasi yang tidak terverifikasi. Oleh karena
itu, guru dan orang tua perlu memantau dan mengarahkan penggunaan TikTok agar
tetap produktif dan positif. Penggunaan TikTok yang tidak tepat dapat membuat
siswa lebih tertarik pada konten yang tidak edukatif, yang justru dapat
mengganggu proses belajar mereka.
Meskipun begitu, dengan pendekatan yang tepat, TikTok memiliki potensi besar
untuk mendukung pengembangan literasi siswa. Penggunaan platform ini dapat
membuat pembelajaran lebih menarik dan relevan dengan kehidupan sehari-hari
siswa, yang tentunya dapat meningkatkan motivasi belajar mereka. Di era digital
saat ini, sangat penting bagi siswa untuk mengenal berbagai sumber informasi
dan belajar bagaimana menyaring informasi dengan bijak, dan TikTok dapat
menjadi salah satu sarana untuk itu.
Selain itu, TikTok dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan
berbahasa dan komunikasi. Di TikTok, siswa dapat berlatih berbicara di depan
kamera, menulis teks yang jelas dan menarik, serta mengedit video dengan cara
yang kreatif. Keterampilan-keterampilan ini sangat penting dalam meningkatkan
kemampuan literasi secara menyeluruh. Penggunaan bahasa yang baik dan benar
dalam video TikTok dapat mendorong siswa untuk lebih memahami struktur bahasa
yang baik.
Secara keseluruhan, TikTok adalah platform yang dapat dimanfaatkan secara
positif dalam mendukung peningkatan literasi siswa di sekolah dasar. Dengan
kreativitas dan pendekatan yang tepat, TikTok dapat menjadi alat yang
menyenangkan dan efektif untuk mengembangkan keterampilan literasi siswa. Guru dan
orang tua perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa penggunaan TikTok dalam
konteks pendidikan memberikan manfaat maksimal dan memperkaya pengalaman
belajar siswa.
Dengan memanfaatkan potensi TikTok secara bijak, kita dapat menciptakan cara
baru dalam mendukung perkembangan literasi anak-anak di dunia yang semakin
terhubung dengan teknologi. Melalui TikTok, literasi tidak hanya terbatas pada
teks dan buku, tetapi juga mencakup keterampilan digital yang sangat dibutuhkan
di masa depan.
Penulis: Dede Rahayu Adiningtyas
Dokumentasi: maria bu