Kurikulum Merdeka dan Peluang Penerapannya dalam Pendidikan Inklusif

s2diksas.fip.unesa.ac.id,
Surabaya – Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, Indonesia
mengembangkan kurikulum yakni Kurikulum Merdeka. Kurikulum Medeka memberikan
kebebasan bagi sekolah dan guru untuk merancang pembelajaran yang lebih
fleksibel dan sesuai kebutuhan siswa. Dibandingkan kurikulum yang sebelumnya,
Kurikulum Merdeka menekankan pada pembelajaran yang lebih kontekstual, berbasi
proyek, serta memberikan ruang bagi perkembangan karakter dan komptensi peserta
didik secara optimal. Dengan adanya konsep yang terbuka, Kurikulum Merdeka
memungkinkan guru untuk menyesuaikan metode pembelajaran agar relevan dan
bermakna bagi setiap individu.
Dalam
konteks pendidikan inklusif, Kurikulum Merdeka hadir untuk memberikan peluang
yang sebesar-besarnya untuk memenugi kebutuhan belajar siswa dengan berbagai
kemampuan yang beragam. Pendekatan berdiferensiasi yang diusung dalam Kurikulum
Merdeka memungkingkan guru untuk menyesuaikan materi, strategi pembelajaran,
dan asesmen sesuai dengan karakteristik masing-masing siswa, termasuk peserta
didik yang berkebutuhan khusus. Dengan demikai, peserta didik dapat belajar
sesuai dengan potensi mereka dan kebutuhannya tanpa merasa terabaikan.
Selain
itu, Kurikulum Merdeka juga menekankan pada pembelajara berbasis proyek dan
kolaborasi, yang dapat meningkatkan interakis dan empati di antara peserta
didik. Hal ini dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif, di
mana keberagaman tidak hanya diterima tetapi juga dihargai.
Namun,
penerapan Kurikulum Merdeka dalam Pendidikan inklusif tetap menghadapi berbagai
tantangan, seperti kesiapan guru, infrastuktur, serta dukugan kebijakan yang
berkelanjutan. Dengan demikian, diperlukan pelatihan bagi pendidik, penyedian
sumber belajar yang ramah inklusi, serta sinergi yang kuat anatara guru, orang
tua, dan berbagai pihak agar Kurikulum Merdeka benar-benar dapat menjadi jalan
bagi pendidikan yang lebih inklusid, adil, dan berkualitas bagi semua peserta didik
di Indonesia.