Cuaca Tidak Menentu, Warga Diharap Waspada dengan Perubahan Iklim Ekstrem
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s2dikdas.pasca.unesa.ac.id/thumbnail/20f47f98-e6a0-4890-b8c9-999081538bde.jpg)
Akhir-akhir ini, cuaca di berbagai wilayah Indonesia menunjukkan ketidakstabilan yang signifikan, dengan fluktuasi suhu yang tidak biasa dan perubahan cuaca yang cepat. Hal ini mempengaruhi kehidupan sehari-hari warga dan memperburuk potensi bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap kondisi cuaca yang bisa berubah secara tiba-tiba.
Fenomena Cuaca Ekstrem
Menurut BMKG, perubahan cuaca yang tidak menentu disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk fenomena El Niño yang menyebabkan peningkatan suhu permukaan laut, serta sistem tekanan rendah yang berpotensi menghasilkan hujan lebat dalam waktu singkat (Susilo, 2021). Beberapa wilayah, terutama di bagian barat Indonesia, mengalami hujan deras disertai petir, sementara di beberapa daerah lainnya suhu udara tercatat lebih tinggi dari rata-rata normal.
Pada bulan-bulan terakhir, warga Jakarta dan beberapa kota besar lainnya melaporkan cuaca yang sangat panas di siang hari, yang mendekati 35 derajat Celsius, disertai dengan hujan yang sering turun tiba-tiba di malam hari. Perubahan ekstrem ini mengganggu rutinitas masyarakat dan memengaruhi kualitas udara.
Potensi Bencana Alam
Cuaca yang tidak menentu juga meningkatkan potensi bencana alam. Di daerah yang rawan banjir, intensitas hujan yang meningkat bisa menyebabkan drainase tersumbat dan banjir bandang. Di daerah pegunungan, peningkatan curah hujan yang tiba-tiba berisiko menyebabkan tanah longsor. BMKG mengingatkan pentingnya kewaspadaan di wilayah-wilayah yang rawan bencana, terutama saat musim hujan yang tidak menentu.
Dampak pada Kesehatan dan Aktivitas Sehari-hari
Selain bencana alam, cuaca yang ekstrem juga membawa dampak pada Kesehatan (Ainurrohmah & Sudarti, 2022). Kondisi suhu yang sangat panas disertai dengan kelembapan tinggi berisiko menyebabkan heatstroke atau dehidrasi. Sementara itu, hujan yang sering turun mendadak dapat meningkatkan risiko penyakit yang ditularkan melalui air, seperti demam berdarah atau leptospirosis.
Warga diimbau untuk menjaga kesehatan tubuh dengan cara mengenakan pakaian yang sesuai dengan cuaca, menjaga hidrasi tubuh, serta menghindari aktivitas luar ruangan saat cuaca sedang sangat terik atau hujan deras.
Prediksi Cuaca dalam Beberapa Hari ke Depan
BMKG memprediksi cuaca yang tidak menentu ini akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan, dengan suhu yang dapat berfluktuasi antara panas terik dan hujan deras. Masyarakat diimbau untuk selalu memeriksa informasi cuaca terbaru melalui aplikasi BMKG atau kanal berita terpercaya, agar dapat mengambil langkah antisipasi yang tepat.
Kesimpulan
Cuaca yang tidak menentu ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi perubahan iklim ekstrem. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk mengurangi dampak buruk dari cuaca ekstrem ini dan terus memantau perkembangannya. Dengan informasi yang tepat dan langkah pencegahan yang baik, diharapkan risiko bencana dan gangguan akibat cuaca dapat diminimalisir.
Referensi
Ainurrohmah, S., & Sudarti, S. (2022). Analisis perubahan iklim dan global warming yang terjadi sebagai fase kritis. Phi: Jurnal Pendidikan Fisika dan Terapan, 8(1), 1-10.
Susilo, B. (2021). Mengenal Iklim dan Cuaca di Indonesia. DIVA PRESS.