Dampak Psikologis TikTok terhadap Siswa SD: Antara Kepercayaan Diri dan Tekanan Sosial
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s2dikdas.pasca.unesa.ac.id/thumbnail/9f1b4a5e-1823-4a5c-824e-45b3967f0d3f.jpg)
s2dikdas.fip.unesa.ac.id, SURABAYA--- TikTok, dengan popularitasnya yang terus meningkat di kalangan siswa Sekolah Dasar (SD), tidak hanya memengaruhi perilaku mereka tetapi juga aspek psikologis. Platform ini memberikan peluang bagi siswa untuk meningkatkan rasa percaya diri, tetapi di sisi lain, juga menimbulkan tekanan sosial untuk terlihat sempurna sesuai dengan standar yang sering muncul di media sosial.
TikTok menyediakan ruang bagi siswa SD untuk mengekspresikan diri melalui video pendek. Banyak anak yang merasa lebih percaya diri setelah berhasil membuat video kreatif atau mendapatkan tanggapan positif dari teman-teman mereka. “Anak-anak menjadi lebih berani tampil dan menyampaikan ide-ide mereka. Hal ini baik untuk pengembangan keterampilan komunikasi mereka,” ujar Dr. Andini Kusuma, pakar pendidikan anak dari Universitas Negeri Surabaya.
Namun, tidak semua siswa merasakan dampak positif. Sebagian merasa terbebani oleh tekanan sosial untuk mengikuti tren, mendapatkan banyak "like," atau memenuhi standar estetika yang sering dipromosikan di TikTok. Tekanan ini dapat memengaruhi kesehatan mental mereka, seperti munculnya rasa cemas, rendah diri, atau frustrasi jika video yang mereka buat tidak mendapatkan respon yang diharapkan.
Kepercayaan Diri di Era Digital
Rasa percaya diri yang dibangun melalui TikTok memiliki potensi besar jika didukung oleh lingkungan yang positif. Namun, penting bagi orang tua dan guru untuk memberikan pemahaman bahwa validasi diri tidak hanya berasal dari media sosial. Mengajarkan anak-anak untuk menghargai proses, bukan hanya hasil, adalah langkah penting untuk mencegah dampak psikologis yang merugikan.
Di sisi lain, tekanan sosial yang muncul di TikTok dapat diminimalkan dengan pengawasan konten dan pengaturan waktu penggunaan. Selain itu, anak-anak juga perlu diajarkan untuk melihat media sosial sebagai sarana hiburan dan kreativitas, bukan sebagai penentu harga diri.
Dampak psikologis TikTok terhadap siswa SD menunjukkan dua sisi yang perlu diperhatikan. Sementara platform ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kreativitas, ada pula risiko tekanan sosial yang bisa berdampak negatif. Dengan bimbingan dan pengawasan yang tepat, TikTok dapat menjadi alat yang bermanfaat untuk mendukung perkembangan siswa, baik secara emosional maupun sosial.