MEMBANGUN SEKOLAH AMAN: MENGATASI ISU KEKERASAN DI SEKOLAH DASAR

s2dikdas.fip.unesa.ac.id,
Surabaya — Kekerasan di sekolah dasar merupakan isu yang semakin mendesak dan
memerlukan perhatian serius dari semua pihak. Lingkungan sekolah seharusnya
menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak untuk belajar dan
berkembang, namun kenyataannya, berbagai bentuk kekerasan—baik fisik, seksual,
maupun psikis—sering terjadi di dalamnya. Dampak dari kekerasan ini tidak hanya
merugikan kesehatan mental dan emosional siswa, tetapi juga mengganggu proses
belajar mereka. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk bersama-sama mencari
solusi yang efektif untuk mengatasi masalah ini, demi menciptakan lingkungan
pendidikan yang lebih aman dan mendukung bagi generasi muda.
Dampak Kekerasan pada
Siswa
Kekerasan di sekolah
dapat memiliki dampak yang sangat merugikan bagi siswa, baik secara fisik
maupun psikologis. Siswa yang mengalami kekerasan sering kali mengalami masalah
kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan gangguan stres pascatrauma
(PTSD), yang dapat mengganggu kesejahteraan emosional mereka. Selain itu,
kekerasan dapat mengganggu konsentrasi dan motivasi belajar, yang berujung pada
penurunan prestasi akademik. Hubungan sosial siswa juga dapat terganggu, karena
mereka yang menjadi korban kekerasan sering kali merasa terisolasi dan
kesulitan menjalin hubungan yang sehat dengan teman sebaya. Dampak fisik,
seperti cedera, serta rasa tidak aman di lingkungan sekolah, dapat mengurangi
keinginan siswa untuk bersekolah. Pengalaman kekerasan di masa kanak-kanak
dapat memiliki konsekuensi jangka panjang, termasuk kesulitan dalam membangun
hubungan yang sehat di masa dewasa dan tantangan dalam mencapai tujuan pendidikan
dan karier.
Peran Sekolah dalam
Mengatasi Kekerasan
Sekolah memiliki peran
yang sangat penting dalam mencegah dan menangani kekerasan. Pertama, sekolah
harus memiliki kebijakan dan prosedur yang jelas untuk mencegah dan menangani
kasus kekerasan, termasuk pembentukan tim pencegahan kekerasan yang melibatkan
guru, staf, dan siswa. Edukasi dan pelatihan bagi guru juga sangat diperlukan
untuk mengenali tanda-tanda kekerasan dan cara menangani situasi tersebut
dengan tepat. Selain itu, pendidikan karakter harus diintegrasikan dalam
kurikulum untuk membangun kesadaran dan empati di kalangan siswa. Sekolah juga
perlu menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung, di mana siswa merasa
nyaman untuk melaporkan kekerasan tanpa takut akan konsekuensi.
Keterlibatan Orang Tua
dan Masyarakat
Mengatasi isu kekerasan
di sekolah tidak hanya menjadi tanggung jawab pihak sekolah, tetapi juga
melibatkan orang tua dan masyarakat. Orang tua harus berkomunikasi secara aktif
dengan pihak sekolah untuk mendukung upaya pencegahan kekerasan. Pertemuan
rutin antara orang tua dan guru dapat memperkuat kerjasama ini, serta
memberikan kesempatan bagi orang tua untuk memahami situasi di sekolah dan
berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang aman. Selain itu, masyarakat
juga dapat berperan dalam mendidik anak-anak tentang nilai-nilai moral dan
etika, serta cara mengatasi konflik tanpa kekerasan. Dengan melibatkan semua
pihak, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih aman dan
mendukung bagi generasi muda, sehingga mereka dapat belajar dan berkembang
dengan baik.
Dengan melibatkan semua
pihak, baik sekolah, orang tua, dan masyarakat, kita dapat menciptakan
lingkungan pendidikan yang lebih aman dan mendukung bagi generasi muda. Upaya
bersama ini tidak hanya akan mengurangi angka kekerasan di sekolah, tetapi juga
membangun fondasi yang kuat untuk karakter dan kepribadian anak-anak kita.
Ketika siswa merasa aman dan dihargai, mereka akan lebih termotivasi untuk
belajar, berinteraksi dengan positif, dan mengembangkan potensi terbaik mereka.
Mari kita bersatu dalam menciptakan sekolah yang bebas dari kekerasan, di mana
setiap anak dapat tumbuh dan berkembang dalam suasana yang penuh kasih, empati,
dan saling menghormati. Dengan langkah-langkah konkret dan komitmen bersama,
kita dapat memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan untuk meraih masa
depan yang cerah dan penuh harapan.
###
Penulis: Sevian
Dokumentasi: Freepik