Meningkatkan Minat Baca Anak di Tengah Gempuran Media Digital

s2diksas.fip.unesa.ac.id,
Surabaya – Di tengah zaman yang semakin maju,
teknologi digital juga turut berkembang. Anak-anak lebih akrab dengan kotak
panjang yang dinamakan gadget dibandingkan lembaran buku. Kemudahan akses
gadget, seperti akses terhadap video, game, dan ebook sering kali membuat kebiasaan
membaca seringkali terabaikan. Faktanya, kegiatan membaca memiliki peran
penting dalam mendukung perkembangan kognitif, bahasa, serta daya berimajinasi
anak. Anak-anak yang tidak terbiasa dengan kegiatan membaca dan menulis mungkin
akan mengalami penurunan kemampuan berpikir kritis dan konsentrasi, serta
kesulitan dalam mengembangkan kemampuan analitis.
Untuk
mengatasi tantangan ini, orang tua dan tenaga kependidikan memiliki peran yang
sangat andil dalam mencari cara agar anak-anak tertarik dalam kegiatan membaca.
Salah satu strategi yang efektif dalam meningkatkan minat baca anak-anak di
tengah gempuran media digital adalah dengan mengintegrasikan teknologi ke dalam
literasi digital. Buku digital interaktif, audiobook, serta aplikasi cerita
bergambar memungkinkan menjadi solusi bagi anak-anak yang kesehariannya
menghabiskan waktu dengan perangkat digital. Dengan Langkah kecil ini,
diharapkan minat baca anak-anak mengalami peningkatan. Membaca tidak lagi
terasa membosankan, tetapi menjadi pengalaman yang menyenangkan dan penuh
eksplorasi.
Selain
memanfaatkan teknologi yang semakin maju, pembiasaan membaca di lingkungan
keluarga juga perlu diterapkan. Orang tua dapat membiasakan membaca bersama
anak, baik dengan membacakan cerita
sebelun tidur ataupun mendiskusikan isi buku yang telah dibaca. Tidak kalah
penting, pemilihan bahan bacaan sesuai dengan minat baca anak akan meningkatkan
ketertarikan mereka terhadap buku yang akan dibaca. Misalnya, anak yang gemar
petualangan bisa diberikan buku yang berisi eksplorasi alam ataupun yang
sejenisnya.
Adanya
pendekatan yang fleksibel, anak akan melihat kegiatan membaca sebagai aktivitas
yang menyenangkan, bukan sekadar kewajiban. Pada dasarnya, keselerasan antara
dunia digital dengan literasi perlu dijaga agar anak tetap tumbuh dengan
kecintaan terhadap buku. Dengan dukungan lingkungan yang kondusif, teknologi
yang dimanfaatkan bijak, serti pemilihan bacaan yang menarik, dalpat
meningkatkan minat baca anak dapat tetao berkembang meskipun berada di Tengah
gempuran media digital.