Anggaran Pendidikan Naik, Apa Manfaatnya Bagi Guru dan Siswa?

Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang menjadi kunci keberhasilan sebuah bangsa. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, pemerintah Indonesia kembali menaikkan anggaran pendidikan menjadi 20% dari total APBN, sesuai amanat UUD 1945. Kenaikan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah terhadap sektor pendidikan. Namun, apa sebenarnya manfaat kenaikan anggaran ini bagi guru dan siswa?
Artikel ini akan membahas dampak positif dari peningkatan anggaran
pendidikan, tantangan implementasi, dan bagaimana kebijakan ini dapat
memaksimalkan kesejahteraan guru serta meningkatkan hasil belajar siswa.
Manfaat bagi Guru
Kenaikan anggaran pendidikan berpotensi membawa sejumlah manfaat
langsung bagi para guru, antara lain:
1. Peningkatan Kesejahteraan Guru
Salah satu tujuan utama dari peningkatan anggaran adalah meningkatkan
kesejahteraan guru, terutama guru honorer. Penelitian oleh Despari et al. (2021)
menunjukkan bahwa kesejahteraan finansial guru berhubungan erat dengan motivasi
mengajar dan kualitas pengajaran di kelas. Dengan anggaran yang lebih besar,
pemerintah dapat meningkatkan alokasi tunjangan profesi guru (TPG) dan
mempercepat proses pengangkatan guru honorer menjadi ASN (Aparatur Sipil
Negara). Hal ini tidak hanya meningkatkan penghasilan guru tetapi juga
memberikan rasa aman secara pekerjaan.
2. Pelatihan dan Pengembangan Profesional
Guru membutuhkan pelatihan berkelanjutan untuk mengikuti perkembangan
zaman, terutama di era digital. Dengan anggaran yang lebih besar, pemerintah
dapat memperluas program pelatihan berbasis teknologi seperti modul daring atau
pelatihan literasi digital. Misalnya, program pelatihan teknologi pendidikan
seperti Digital Learning for Teachers dapat mempersiapkan guru untuk
mengintegrasikan teknologi ke dalam proses pembelajaran.
3. Penyediaan Fasilitas untuk Guru di Daerah Terpencil
Guru di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) sering kali
menghadapi kondisi kerja yang jauh dari ideal, seperti minimnya fasilitas
sekolah dan akses transportasi. Kenaikan anggaran memungkinkan penyediaan
insentif khusus bagi mereka, seperti tunjangan daerah terpencil, fasilitas
transportasi, dan akomodasi yang layak.
Manfaat bagi Siswa
Selain guru, kenaikan anggaran pendidikan juga memberikan dampak
langsung bagi siswa, yang pada akhirnya menjadi subjek utama dari kebijakan
pendidikan.
1. Fasilitas Pembelajaran yang Lebih Baik
Anggaran yang lebih besar memungkinkan perbaikan fasilitas sekolah
seperti ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, dan akses internet. Menurut Habsyi
(2020), infrastruktur sekolah yang memadai berkontribusi signifikan terhadap
hasil belajar siswa. Dengan fasilitas yang lebih baik, siswa memiliki
lingkungan belajar yang kondusif untuk mengembangkan potensinya.
2. Akses Pendidikan yang Lebih Luas
Kenaikan anggaran pendidikan juga dapat digunakan untuk mendukung
program pendidikan inklusif, seperti bantuan operasional sekolah (BOS) untuk
siswa dari keluarga kurang mampu. Dengan demikian, siswa yang sebelumnya
terkendala biaya dapat melanjutkan pendidikan mereka tanpa hambatan.
3. Kurikulum yang Lebih Relevan dan Interaktif
Dalam era globalisasi, siswa membutuhkan kurikulum yang relevan dengan
kebutuhan dunia kerja dan perkembangan teknologi. Dengan tambahan anggaran,
pemerintah dapat mengembangkan kurikulum berbasis proyek (project-based
learning) dan teknologi untuk meningkatkan kreativitas serta keterampilan
berpikir kritis siswa.
Contoh Implementasi Kebijakan
Program Sekolah Penggerak
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek) telah meluncurkan program Sekolah Penggerak sebagai salah
satu bentuk implementasi kebijakan anggaran pendidikan. Program ini bertujuan
untuk meningkatkan kapasitas kepala sekolah dan guru dalam menciptakan
lingkungan belajar yang inovatif. Kenaikan anggaran memungkinkan perluasan
program ini ke lebih banyak sekolah, termasuk di daerah terpencil.
Peningkatan Dana BOS
Kenaikan anggaran juga tercermin dalam peningkatan alokasi Dana BOS.
Dana ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pembelian alat
peraga, buku pelajaran, hingga perbaikan fasilitas sekolah. Penelitian oleh Syarifuddin
et al. (2024) menunjukkan bahwa penggunaan Dana BOS yang efektif dapat
meningkatkan kehadiran siswa dan hasil belajar mereka secara signifikan.
Tantangan Implementasi
Meskipun kenaikan anggaran pendidikan menawarkan banyak peluang,
implementasinya tidak bebas dari tantangan. Salah satu kendala utama adalah birokrasi
yang lambat dan tidak efisien. Menurut laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
2023, ada sejumlah kasus di mana alokasi anggaran pendidikan tidak sepenuhnya
terealisasi karena masalah administrasi.
Selain itu, distribusi anggaran yang tidak merata juga menjadi masalah.
Sekolah di daerah perkotaan sering kali menerima dana lebih besar dibandingkan
sekolah di daerah terpencil. Hal ini menyebabkan ketimpangan kualitas
pendidikan antarwilayah.
Rekomendasi untuk Pemanfaatan Anggaran yang Optimal
Untuk memastikan kenaikan anggaran pendidikan memberikan manfaat
maksimal, pemerintah perlu mempertimbangkan beberapa rekomendasi berikut:
- Peningkatan
Transparansi dan Akuntabilitas - Pemerintah perlu memastikan transparansi dalam pengelolaan
anggaran pendidikan dengan melibatkan masyarakat dan lembaga independen
untuk memantau penggunaannya. Sistem pelaporan digital dapat digunakan
untuk meningkatkan akuntabilitas.
- Prioritas
untuk Daerah Terpencil - Daerah
terpencil perlu mendapatkan perhatian khusus dalam alokasi anggaran.
Pemerintah dapat mengadopsi pendekatan berbasis kebutuhan (needs-based
approach) untuk memastikan anggaran didistribusikan secara adil.
- Penguatan
Pelatihan Guru - Pelatihan
guru berbasis teknologi dan pengembangan kompetensi pedagogik harus
menjadi prioritas. Pemerintah dapat bermitra dengan institusi pendidikan
tinggi untuk menyediakan program pelatihan berkualitas.
- Evaluasi
Berkala - Program-program
yang didanai oleh anggaran pendidikan perlu dievaluasi secara berkala
untuk memastikan efektivitasnya. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk
memperbaiki program di masa mendatang.
Kesimpulan
Kenaikan anggaran pendidikan adalah langkah positif yang menunjukkan
komitmen pemerintah terhadap sektor pendidikan. Manfaatnya tidak hanya
dirasakan oleh guru melalui peningkatan kesejahteraan dan pelatihan
profesional, tetapi juga oleh siswa melalui fasilitas belajar yang lebih baik
dan akses pendidikan yang lebih luas. Namun, agar kebijakan ini benar-benar
berdampak, tantangan implementasi seperti birokrasi dan ketimpangan distribusi
anggaran harus segera diatasi.
Dengan pengelolaan anggaran yang transparan dan berorientasi pada
kebutuhan, kenaikan anggaran pendidikan dapat menjadi tonggak penting dalam
upaya menciptakan sistem pendidikan yang berkualitas dan merata di seluruh
Indonesia.
Daftar Referensi
Habsyi, F. Y.
(2020). Pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa SMA
Nusantara Tauro. Jurnal Pendidikan Dan Ekonomi (JUPEK), 2(1),
13-22. https://doi.org/10.5281/zenodo.4431102
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2023).
Laporan Tahunan: Realisasi Anggaran Pendidikan. Jakarta: Kemendikbudristek. https://beasiswa.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2024/03/Laporan-Kinerja-Tahun-Anggaran-2023.pdf diakses pada 29 November 2024
Syarifuddin, S.,
Rahmattullah, R., & Akmaluddin, A. (2024). EFEKTIFITAS PENGGUNAAN DANA BOSP
PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN BERDASARKAN MODEL
CIPP DI KABUPATEN ACEH BESAR. Visipena, 53-74. https://doi.org/10.46244/visipena.vi.2556
Despari, R.,
Isjoni, I., & Azhar, A. (2021). Hubungan Antara Disiplin Kerja Dan Motivasi
Berprestasi Dengan Kinerja Guru Sekolah Menengah Pertama (Smp) Negeri Di
Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru. Jurnal JUMPED (Jurnal Manajemen
Pendidikan), 9(1), 24-31. https://jmp.ejournal.unri.ac.id/index.php/JMP/index
Penulis: Annas Solihin, S.Pd.