Tips Mengajarkan Manajemen Waktu kepada Siswa SD agar Ibadah dan Belajar Tetap Seimbang di Bulan Ramadhan

s2dikdas.fip.unesa.ac.id SURABAYA – Bulan Ramadhan menjadi momen penting bagi siswa sekolah dasar (SD) untuk belajar mengatur waktu antara ibadah dan aktivitas akademik. Guru dan orang tua memiliki peran utama dalam membimbing anak-anak agar tetap produktif tanpa mengabaikan kewajiban beribadah.
Membuat Jadwal Harian yang Terstruktur
Agar waktu lebih efektif, siswa didorong untuk menyusun
jadwal harian yang mencakup waktu belajar, ibadah, istirahat, serta waktu
bermain. Guru dapat membantu siswa membuat jadwal sederhana yang mudah diikuti,
sementara orang tua memastikan implementasinya di rumah.
Mengajarkan Prioritas Kegiatan
Siswa perlu diajarkan cara menentukan skala prioritas,
seperti menyelesaikan tugas sekolah sebelum waktu berbuka puasa dan menghindari
menunda pekerjaan hingga larut malam. Dengan memahami prioritas, mereka dapat
menjalankan ibadah dengan lebih tenang tanpa mengabaikan tanggung jawab
akademik.
Menggunakan Teknik Belajar yang Efektif
Metode belajar seperti teknik Pomodoro (belajar dalam
interval waktu tertentu dengan istirahat singkat) dapat membantu siswa tetap
fokus meski dalam kondisi berpuasa. Selain itu, belajar dalam suasana santai
dan tidak terlalu lama dapat meningkatkan konsentrasi mereka.
Mendukung Pola Tidur yang Teratur
Agar siswa tetap bugar, mereka perlu tidur lebih awal
setelah tarawih dan bangun sahur dengan cukup waktu istirahat. Pola tidur yang
baik akan membantu mereka tetap segar dan semangat dalam belajar di sekolah.
Dengan menerapkan strategi ini, siswa SD dapat
menyeimbangkan antara belajar dan ibadah selama bulan Ramadhan tanpa merasa
kelelahan atau kehilangan fokus dalam aktivitas mereka.