Mengenalkan Konsep Ibadah Puasa kepada Anak SD dengan Pendekatan Edukatif dan Menyenangkan

S2dikdas.fip.unesa.ac.id SURABAYA – Menjelang Ramadhan 2025, guru sekolah dasar (SD) mulai menerapkan berbagai metode kreatif untuk mengenalkan konsep ibadah puasa kepada siswa. Pendekatan edukatif dan menyenangkan menjadi kunci utama agar anak-anak memahami dan menjalankan puasa dengan penuh kesadaran.
Metode Cerita dan Dongeng
Salah satu strategi yang digunakan adalah menceritakan
kisah-kisah inspiratif tentang puasa, baik dari sejarah Islam maupun pengalaman
nyata. Dengan cara ini, anak-anak lebih mudah memahami makna ibadah puasa
melalui narasi yang menarik.
Simulasi Puasa Secara Bertahap
Guru memberikan pengalaman langsung kepada siswa melalui
simulasi puasa setengah hari bagi mereka yang baru belajar. Hal ini membantu
mereka mengenali tantangan serta manfaat ibadah puasa dengan cara yang tidak
membebani.
Permainan Edukatif dan Interaktif
Permainan seperti kuis tentang puasa, lomba membuat jadwal
sahur dan berbuka, serta kegiatan seni bertema Ramadhan diterapkan untuk
meningkatkan antusiasme siswa dalam memahami ibadah puasa.
Kolaborasi dengan Orang Tua
Sekolah menggandeng orang tua untuk menciptakan lingkungan
yang mendukung anak dalam menjalankan puasa. Program seperti jurnal Ramadhan
dan tantangan ibadah harian di rumah menjadi bagian dari strategi ini.
Dengan pendekatan yang menyenangkan dan edukatif, anak-anak
SD dapat mengenal dan mencintai ibadah puasa sejak dini, sehingga tumbuh
menjadi generasi yang memahami nilai-nilai keislaman dengan baik.