Menjadikan Cuti Bersama sebagai Kesempatan untuk Meningkatkan Keterampilan Abad 21 Anak
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s2dikdas.pasca.unesa.ac.id/thumbnail/a34153e7-0bf4-4f30-8fcc-418fd5f8a8ba.jpg)
Setiap tahunnya, kalender nasional di Indonesia selalu dipenuhi dengan berbagai hari libur, baik yang bersifat nasional maupun cuti bersama. Momen ini, meskipun sering dianggap sebagai waktu istirahat, sesungguhnya memiliki potensi besar untuk memperkaya pengalaman belajar anak-anak. Terutama bagi mereka yang masih berada di pendidikan dasar, momen cuti bersama bisa dijadikan peluang emas untuk mengembangkan keterampilan abad 21 yang sangat dibutuhkan di masa depan. Sebagai mahasiswa S2 Pendidikan Dasar, kita memiliki tanggung jawab untuk merancang pengalaman pembelajaran yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga relevan dengan tuntutan dunia yang terus berubah.
Cuti Bersama: Lebih dari
Sekadar Istirahat
Cuti bersama bukan hanya berarti
libur tanpa aktivitas. Bagi dunia pendidikan, khususnya pendidikan dasar, ini
bisa menjadi waktu yang sangat berharga untuk memperkenalkan berbagai
keterampilan yang mendukung perkembangan anak-anak. Keterampilan abad 21—seperti
berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, komunikasi, dan keterampilan
digital—sangat penting untuk dipupuk sejak dini. Banyak orang tua dan pendidik
menganggap cuti bersama sebagai waktu untuk beristirahat sepenuhnya, namun
sebenarnya, libur ini bisa menjadi momen untuk merancang aktivitas yang dapat
merangsang perkembangan kognitif dan emosional anak.
Dalam konteks S2 Pendidikan
Dasar, kita diharapkan untuk bisa menciptakan solusi yang praktis namun
berdampak besar. Salah satu caranya adalah dengan merancang aktivitas yang
menggabungkan pembelajaran dengan kesenangan, tanpa mengesampingkan kualitas pendidikan
yang diberikan.
Mengoptimalkan Cuti Bersama
dengan Aktivitas yang Mengasah Keterampilan Abad 21
Tahun 2025 akan menjadi tahun
yang penuh dengan libur nasional dan cuti bersama, dan ini adalah kesempatan
untuk memanfaatkan momen tersebut dengan baik. Ada berbagai kegiatan yang bisa
dilakukan, yang tidak hanya memberikan kesenangan, tetapi juga memberikan nilai
tambah pada keterampilan yang dibutuhkan anak-anak di abad 21.
1. Mendorong Keterampilan
Kolaborasi melalui Proyek Bersama
Di zaman yang serba terhubung
ini, kemampuan untuk bekerja sama dalam tim sangat penting. Cuti bersama bisa
menjadi waktu yang tepat untuk merancang proyek keluarga atau proyek kelompok
dengan teman-teman. Misalnya, anak-anak bisa diajak untuk membuat proyek seni
bersama yang berkolaborasi dengan anggota keluarga. Misalnya, membuat mural
atau menghias ruang belajar bersama. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan
keterampilan kolaborasi tetapi juga kreativitas, karena anak-anak akan belajar
bekerja sama untuk mencapai hasil yang memuaskan.
Sebagai mahasiswa S2 Pendidikan
Dasar, kita bisa merancang proyek berbasis kolaborasi yang tidak hanya
melibatkan anak-anak, tetapi juga orang tua dan guru. Misalnya, proyek berbasis
community service yang melibatkan pembuatan taman sekolah, mendekorasi ruang
kelas, atau membersihkan area sekitar sekolah.
2. Meningkatkan Keterampilan
Digital dan Teknologi
Di abad 21, keterampilan digital
adalah keharusan. Anak-anak yang terbiasa dengan teknologi sejak dini akan
lebih mudah menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Cuti bersama adalah
waktu yang baik untuk memperkenalkan berbagai platform edukatif yang dapat
memperkaya keterampilan digital anak.
Sebagai contoh, kita bisa
mengajak anak-anak untuk mengakses aplikasi belajar matematika atau bahasa,
seperti Kahoot! atau Duolingo. Anak-anak dapat bermain sambil
belajar dan berkompetisi dengan teman-temannya, yang tentunya akan meningkatkan
keterampilan mereka dalam menggunakan teknologi untuk tujuan pendidikan.
Selain itu, mereka bisa diajak
untuk membuat video pendek menggunakan aplikasi seperti iMovie atau Canva
untuk mendokumentasikan momen-momen berharga selama libur atau mengunggah hasil
karya mereka ke platform seperti YouTube atau Instagram dengan pengawasan orang
tua. Ini tidak hanya mengasah kreativitas, tetapi juga keterampilan dalam
berkomunikasi melalui media digital.
3. Melatih Berpikir Kritis
melalui Permainan Edukatif
Libur panjang sering kali membuat
anak-anak merasa bosan jika tidak ada aktivitas yang menarik. Salah satu solusi
yang dapat diberikan adalah dengan mengenalkan mereka pada permainan yang
melatih keterampilan berpikir kritis. Misalnya, permainan papan seperti Monopoly
atau Catur, atau bahkan permainan teka-teki silang dan sudoku.
Permainan ini mengajak anak untuk
berpikir secara logis, memecahkan masalah, dan merencanakan langkah-langkah ke
depan. Selain itu, kita bisa menciptakan tantangan berpikir kritis dengan
menggunakan cerita-cerita yang ada di sekeliling anak, kemudian meminta mereka
untuk membuat prediksi atau solusi terhadap masalah yang ada dalam cerita
tersebut.
Selain permainan, diskusi tentang
topik-topik tertentu yang disesuaikan dengan minat anak, seperti perubahan
iklim atau teknologi baru, bisa dijadikan kesempatan untuk mengembangkan
keterampilan berpikir kritis mereka.
4. Mengajarkan Kreativitas
Melalui Seni dan Kerajinan Tangan
Kreativitas adalah salah satu
keterampilan utama yang harus dimiliki oleh anak-anak abad 21. Di tengah libur
panjang, kita bisa merancang aktivitas seni yang melibatkan pembuatan kerajinan
tangan, seperti origami, melukis, atau membuat karya seni daur ulang. Anak-anak
bisa menggunakan bahan-bahan sederhana dari rumah untuk menciptakan karya yang
unik.
Misalnya, mereka bisa membuat
kolase dari majalah bekas, membuat patung kecil dari tanah liat, atau menghias
bingkai foto. Aktivitas semacam ini membantu anak-anak tidak hanya belajar
berimajinasi, tetapi juga melatih keterampilan motorik halus mereka dan
meningkatkan rasa percaya diri saat melihat hasil karyanya.
5. Pendidikan Lingkungan dan
Kepedulian Sosial
Hari libur atau cuti bersama juga
bisa digunakan untuk menanamkan rasa peduli terhadap lingkungan dan sosial.
Mengajak anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan bersih-bersih lingkungan,
menanam pohon, atau mengunjungi tempat penampungan hewan adalah cara yang baik
untuk mengembangkan empati dan rasa tanggung jawab terhadap dunia sekitar.
Selain itu, dengan mengajarkan
anak tentang pentingnya keberlanjutan melalui permainan atau proyek, mereka
akan belajar menghargai lingkungan sejak dini. Sebagai mahasiswa S2 Pendidikan
Dasar, kita bisa merancang modul ajar yang mengintegrasikan pendidikan
lingkungan dengan tema-tema yang sedang tren, seperti perubahan iklim atau
pengurangan sampah plastik.
Libur Nasional dan Cuti
Bersama sebagai Sarana Peningkatan Keterampilan Abad 21
Libur nasional dan cuti bersama
dalam kalender 2025 bisa menjadi kesempatan emas untuk melaksanakan
pembelajaran yang interaktif dan berorientasi pada keterampilan abad 21. Cuti
bersama bukanlah waktu untuk berhenti belajar, tetapi waktu untuk belajar dengan
cara yang lebih santai dan menyenangkan.
Sebagai mahasiswa S2 Pendidikan
Dasar, kita memiliki peluang untuk merancang kegiatan yang menyenangkan namun
tetap mendidik, yang akan membantu anak-anak tidak hanya mengembangkan
keterampilan akademik, tetapi juga keterampilan sosial dan emosional mereka.
Dengan merancang aktivitas yang mengintegrasikan keterampilan abad 21, kita
bisa memastikan bahwa anak-anak kita siap menghadapi tantangan dunia yang
semakin kompleks.
Penutup
Tahun 2025 adalah tahun yang
penuh dengan kesempatan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia,
dan momen libur nasional serta cuti bersama adalah waktu yang tepat untuk
mengembangkan keterampilan abad 21 pada anak-anak. Melalui perencanaan yang
tepat dan aktivitas yang menyenangkan namun edukatif, kita bisa membuat liburan
menjadi lebih bermanfaat. Sebagai calon pendidik, mari kita jadikan setiap
momen, termasuk cuti bersama, sebagai kesempatan untuk membekali anak-anak
dengan keterampilan yang akan membentuk masa depan mereka.
Penulis: Annas
Solihin, S.Pd.