Panduan Guru SD: Mendesain E-Portfolio Siswa Menggunakan Google Sites
S2dikdas.fip.unesa.ac.id, Surabaya – Dalam era digital, e-portfolio menjadi salah satu alat yang efektif untuk mencatat perkembangan belajar siswa. Google Sites adalah platform yang sederhana dan praktis untuk mendesain e-portfolio siswa, memungkinkan guru dan siswa mendokumentasikan perjalanan pembelajaran secara online dengan mudah dan terorganisir.
Mengapa E-Portfolio Penting?
E-portfolio bukan sekadar kumpulan hasil belajar, tetapi juga menjadi alat refleksi bagi siswa untuk melihat kemajuan mereka dari waktu ke waktu. Dengan e-portfolio, siswa dapat mengunggah tugas, hasil proyek, atau catatan pembelajaran yang memperlihatkan kemampuan dan pencapaian mereka secara menyeluruh.
Langkah-Langkah Mendesain E-Portfolio dengan Google Sites
- Membuat Situs Baru: Guru dapat memulai dengan membuat Google Sites baru yang didesain khusus untuk e-portfolio siswa. Setiap siswa dapat memiliki halaman pribadi untuk mengunggah karya mereka.
- Menambahkan Struktur Halaman: Guru dapat menambahkan kategori seperti "Tugas Harian," "Proyek Kelompok," "Refleksi Belajar," dan "Pengembangan Keterampilan."
- Melatih Siswa Menggunakan Google Sites: Guru perlu memberikan panduan kepada siswa tentang cara mengunggah file, menambahkan deskripsi, dan memperbarui halaman e-portfolio mereka.
- Memonitor dan Memberikan Umpan Balik: Guru dapat mengakses e-portfolio siswa untuk memberikan komentar atau saran terhadap tugas yang telah diunggah.
Manfaat Google Sites untuk E-Portfolio
Google Sites menawarkan fitur yang memudahkan pengelolaan e-portfolio, seperti antarmuka yang intuitif, kapasitas penyimpanan yang cukup, dan integrasi dengan aplikasi Google lainnya. Selain itu, siswa dapat berbagi tautan portofolio mereka dengan guru dan orang tua untuk menunjukkan perkembangan belajar mereka secara transparan.
Mendukung Pembelajaran Berbasis Teknologi
Dengan mendesain e-portfolio menggunakan Google Sites, guru tidak hanya memanfaatkan teknologi untuk mendokumentasikan pembelajaran tetapi juga melatih siswa untuk menggunakan teknologi secara produktif. Langkah ini sejalan dengan tujuan pendidikan modern yang berfokus pada literasi digital dan pembelajaran mandiri.
