Menanamkan Karakter Religius melalui Teknologi dan Media Digital
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s2dikdas.pasca.unesa.ac.id/thumbnail/cfa753a3-b441-40ff-bec9-a01a34294fda.jpg)
s2dikdas.fip.unesa.ac.id,
Surabaya -- Pemanfaatan teknologi dan media digital semakin berkembang dalam
dunia pendidikan, termasuk dalam upaya menanamkan karakter religius pada siswa
sekolah dasar. Dengan berbagai aplikasi edukasi, video interaktif, serta
platform digital, nilai-nilai keagamaan dapat diajarkan dengan cara yang lebih
menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak.
Salah satu cara efektif dalam menggunakan teknologi untuk pembelajaran
religius adalah melalui aplikasi edukasi berbasis keagamaan. Berbagai aplikasi
yang menyediakan materi doa, kisah-kisah inspiratif, serta panduan ibadah dapat
membantu siswa belajar secara mandiri di rumah maupun di sekolah. Dengan fitur
interaktif, siswa lebih termotivasi untuk memahami dan menerapkan ajaran agama
dalam kehidupan sehari-hari.
Selain aplikasi, media video juga menjadi alat yang efektif dalam menanamkan
nilai religius. Video animasi yang mengisahkan cerita nabi, kisah-kisah
keteladanan, serta panduan ibadah dapat memperkaya pemahaman siswa dengan cara
yang lebih visual dan menarik. Video juga dapat digunakan sebagai sarana
diskusi di kelas, di mana siswa diajak untuk mengambil hikmah dari setiap kisah
yang ditampilkan.
Platform digital seperti media sosial dan website edukasi juga berperan
dalam menyebarkan nilai-nilai religius kepada siswa. Sekolah dapat memanfaatkan
media sosial untuk membagikan konten inspiratif, seperti kutipan keagamaan,
tantangan ibadah, atau kegiatan berbasis nilai religius. Dengan pendekatan ini,
siswa dapat tetap terhubung dengan pembelajaran karakter di luar lingkungan
sekolah.
Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, pendekatan digital dalam
pendidikan karakter religius menjadi solusi inovatif untuk mendekatkan siswa
dengan ajaran agama. Pemanfaatan teknologi secara bijak dapat membantu
membentuk generasi yang tidak hanya melek digital, tetapi juga memiliki
karakter religius yang kuat.